Prof M Nuh : Jangan Jadi Kampus Stunting!
Siarpedia.com, Surabaya – Prof Mohammad Nuh selaku pakar pendidikan dan komunikasi yang juga Mantan Menteri Pendidikan Nasional mengajak kampus untuk terus meningkatkan diri dan jumlah mahasiswa. Indonesia kini memiliki lebih dari 4.500 perguruan tinggi se-Indonesia. Sayangnya, belum semua kampus memiliki kualitas yang baik dan pendaftar yang mencukupi.
“Ada tiga jenis kampus: Pertama, kampus yang baru didirikan langsung bertemu ajalnya. Kedua, kampus stunting yang hidup enggan mati tak mau. Ketiga, kampus yang berkembang. Tentu kita ingin kampus di Indonesia berkembang dan bisa mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan jadi kampus stunting, atau biasa orang jawa bilang kuntet,”
“Ada tiga jenis kampus: Pertama, kampus yang baru didirikan langsung bertemu ajalnya. Kedua, kampus stunting yang hidup enggan mati tak mau. Ketiga, kampus yang berkembang. Tentu kita ingin kampus di Indonesia berkembang dan bisa mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan jadi kampus stunting, atau biasa orang jawa bilang kuntet,” ungkap Prof M Nuh dalam Webinar SEVIMA yang dihadiri lebih dari 9.000 Rektor dan Dosen se-Indonesia.
Sebagaimana disampaikan Ilham dari Komunitas SEVIMA, Senin, 13 Juni 2022, agar kampus terhindar dari kondisi stunting, Prof M Nuh membagikan beberapa tips. Agar kampus bisa tumbuh berkembang dibutuhkan sebuah image atau citra bagus dari kampus tersebut. Karena tak jarang, ada kampus kualitasnya sangat baik, tapi belum diketahui masyarakat luas. Sebaliknya, ada pula kampus kualitasnya kurang tapi populer di masyarakat.
Baca Juga ; Prodi Peternakan UMBY dan KPBS Pangalengan Bandung Jalin Kerjasama
Untuk memiliki kampus dengan jumlah mahasiswa banyak tak harus menjadi yang terbaik. Namun bisa dengan memiliki spesialisasi di bidang tertentu. Prof M Nuh mencontohkan kepemimpinannya di Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya, yang memiliki kampus swasta bernama Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA). Pada Juni ini, kapasitas UNUSA sudah terisi 40%. Padahal, kampus negeri favorit di Surabaya, jumlahnya tak sedikit.
Jumlah mahasiswa yang banyak di suatu kampus, memang menjadi harapan banyak pimpinan dan civitas akademika kampus. Banyaknya mahasiswa bisa jadi indikator kebesaran dan popularitas kampus. Walaupun demikian, Prof M Nuh berpesan agar kampus tidak berfokus pada mengejar kuantitas jumlah mahasiswa. Karena kuantitas jumlah, hanyalah salah satu indikator kualitas saja yaitu bersifat input base (masukan). (*)
(tim siarpedia.com)