Mie Kulit Singkong, Inovasi Mahasiswa UNY
Siarpedia.com, Yogyakarta – DIY kaya sumber daya alam berupa tanaman singkong. Sebagian besar masyarakat lebih memanfaatkan umbinya, sedangkan kulitnya kurang dimanfaatkan. Padahal, di dalam kulit singkong per 100 gram terdapat kandungan gizi berupa kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat dan air. Persentase kulit singkong kurang lebih 20% dari umbi singkong. Di sisi lain kuliner mie digemari masyarakat.
Umumnya mie terbuat dari tepung terigu. Karena itu sekelompok mahasiswa UNY memanfaatkan euphoria kuliner mie ini dengan membuat mie dari kulit singkong. Mereka adalah Widakdo, Rahayu Iswanti, Vina Marfu’ah, Wahyu Karunia Putra dan Silviani Dian Aisya yang tergabung dalam Family of Mahadiksi UNY (Fomuny), organisasi mahasiswa UNY yang mendapatkan beasiswa Bidikmisi maupun KIP Kuliah.
Baca Juga ; Olahan Lidah Buaya Karang Taruna Sitimulyo
Menurut Widakdo mereka membuat mie dari singkong yang disingkat Miesi. “Mie singkong ini akan kami olah dengan beberapa varian seperti mie goreng atau mie rebus dengan rasa pedas” katanya, Kamis (9/6). Hal ini sesuai dengan target market kelompok Fomuny yang mendapat dana Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi..
Disampaikan awalnya kulit singkong diolah menjadi tepung, baru dibuat menjadi mie. Tepung singkong ini lazim juga disebut tepung mocaf yang memiliki nilai karbohidrat cukup tinggi dan cocok untuk penderita autis yang alergi terhadap gluten karena tepung mocaf tidak mengandung gluten. Sehingga Miesi aman untuk dikonsumsi anak autis atau penderita diabetes. Rencananya kedai mie pedas dari kulit singkong ini akan dibuka di wilayah Bantul.
“Kami berharap produk yang mereka buat dapat diterima masyarakat dan memacu semangat mahasiswa untuk berwirausaha”
Dosen pembimbing tim Fomuny Agus Basuki MPd mengatakan kegiatan PMW ini diharapkan menumbuhkan kewirausahaan dalam diri mahasiswa sekaligus melatih berpikir inovatif dan kreatif dalam memanfaatkan limbah tak terpakai sehingga memiliki nilai ekonomisi. “Kami berharap produk yang mereka buat dapat diterima masyarakat dan memacu semangat mahasiswa untuk berwirausaha” papar Agus Basuki. (*)
(tim siarpedia.com)