Siarpedia.com, Yogyakarta – Sebanyak 3,9 juta orang diprediksi datang ke DIY pada Idul Fitri 1443H Tahun 2022. Jumlah ini lebih banyak dari jumlah penduduk tetap DIY, yang berada di kisaran 3,7 jiwa, sehingga diperlukan berbagai langkah antisipasi terhadap berbagai kemungkinan. Para pemudik ini tidak hanya akan berada di DIY pada hari H lebaran saja, namun rata-rata diprediksi menghabisakan liburan di DIY
Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan, dirinya beserta jajaran Forkopimda DIY melakukan persiapan khusus terkait banyaknya pemudik pada Idul Fitri mendatang. Oleh karena itu, selain memastikan kelancaran akses transportasi, ketersedian bahan pokok, keamanan, kenyamanan, akses wisata dan sebagainya, secara serius Sri Sultan melakukan persiapan jelang Lebaran.
Baca Juga ; Peduli Sesama, UMBY Berbagi Takjil Buka Puasa
Menanggapi banyaknya pemudik yang saat ini sudah di DIY, bahkan sebelum arus mudik mendekati puncak, Sri Sultan HB X tidak mempermasalahkan. Menurutnya justru bagus ketika pemudik datang tidak dalam waktu bersamaan karena hal ini mengurangi kemacetan. Selain itu, ketika pemudik tinggal lebih awal dan lebih lama di DIY, kesempatan mereka untuk berbelanja di DIY semakin besar, berarti ekonomi masyarakat lokal bisa berputar baik.
“Jumlah pemudik kali ini 3 kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya, tapi wajar karena 2 tahun tidak bisa keluar daerah, uangnya di celengi selama 2 tahun, jadi pada waktu ke daerah kemungkinan juga bawa uang lebih. Mereka tidak bersamaan, saya rasa malah baik awal-awal begini datangnya,”
“Jumlah pemudik kali ini 3 kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya, tapi wajar karena 2 tahun tidak bisa keluar daerah, uangnya di celengi selama 2 tahun, jadi pada waktu ke daerah kemungkinan juga bawa uang lebih. Mereka tidak bersamaan, saya rasa malah baik awal-awal begini datangnya,” papar Sri Sultan pada Rakor Cipta Kondisi Idul Fitri DIY bersama Forkopimda, Senin, 25 April 2022 di Gedhong Pracimasana Kompeks Kepatihan.
Sri Sultan HB X menuturkan, pemudik biasa belum akan memadati tempat wisata pada hari pertama Lebaran. Namun, tujuan wisata akan mulai dipadati pengunjung pada H+2 dan hari berikutnya hingga waktu liburan berakhir. “Biasa pas Lebaran sepi karakternya seperti itu, hanya saling berkunjung saja ke sanak famili. Nah ini yang kita akan koordinasi dengan kabupaten kota terkait dengan antisipasi segala kemungkinan,” ungkap Sri Sultan HB X. (*)