Siarpedia.com, Yogyakarta – Pemda DIY berbagi wawasan terkait upaya yang dilakukan sebagai peraih predikat AA untuk penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) tiga tahun berturut-turut saat menerima jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Senin, 17 Januari 2022 di Gedung Pracimosono Kompleks Kepatihan.
“Bagi kami, kesempatan untuk bisa berkunjung, belajar di Jogja ini menjadi kesempatan yang berarti bagi kami. Mudah-mudahan nanti bisa memberi banyak insight,”
Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menyebutkan bahwa Pemkab Banyuwangi yang telah lima kali memperoleh predikat A SAKIP berharap mendapatkan wawasan, tip, dan cara Pemda DIY dalam rangka mengembangkan daerah, serta meningkatkan nilai SAKIP. “Bagi kami, kesempatan untuk bisa berkunjung, belajar di Jogja ini menjadi kesempatan yang berarti bagi kami. Mudah-mudahan nanti bisa memberi banyak insight,” ungkap Bupati Ipuk.
Mewakili Gubernur DIY Sri Sultan HB X, hadir Asisten Sekretaris Daerah DIY Bidang Pemerintahan dan Administrasi Umum Sumadi SH MH. didampingi Kepala Bappeda DIY Beny Suharsono dan Kepala OPD DIY terkait. Turut hadir pada kesempatan tersebut, Bupati Kabupaten Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, bersama jajajaran pejabat di lingkungan Pemkab Banyuwangi.
Baca Juga ; Tanamkan Moralitas Baik Pada Siswa Melalui Nimco-Apps
SAKIP merupakan penilaian tingkat nasional yang dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). Menurut pemaparan Sumadi, Pemda DIY meraih angka 90,28 di tahun 2018; 90,19 di tahun 2019; serta 90,31 pada penilaian SAKIP 2020. Selain menjadi satu-satunya provinsi yang memperoleh predikat AA, Pemda DIY juga meraih predikat A untuk Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB) 2020.
Beny Suharsono juga menambahkan bahwa nilai adalah batas antara realita dan cita-cita yang ingin dikejar pemerintah daerah. Dalam mencapai itu, Pemda DIY fokus berbicara soal kinerja untuk menghasilkan outcome, bukan kerja untuk menghasilkan output. Dengan begitu, perubahan yang dibicarakan setiap periode akan lebih bersifat visioner, termasuk dalam pengeluaran anggaran. (*)