Cabai Rawit Picu Inflasi Kota Yogyakarta
Cabai Rawit Picu Inflasi Kota Yogyakarta 

Siarpedia.com, Yogyakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat Kota Yogyakarta mengalami inflasi sebesar 0,71 persen yang disebabkan naiknya indeks harga konsumen (IHK) pada Desember 2021. Andil terbesar yang mendorong terjadi inflasi tersebut adalah cabai rawit naik sebesar 118,92 persen. Tingkat inflasi tahun kalender dan tingkat inflasi dari tahun ke tahun (Desember 2021 terhadap Desember 2020) sebesar 2,29 persen.

 

Kepala BBPS DIY Sugeng Arianto menyampaikan perkembangan harga berbagai komoditas di DIY secara umum menunjukkan adanya kenaikan selama Desember 2021. Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan BPS pada bulan tersebit, di Kota Yogyakarta terjadi inflasi 0,71 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 107,77 pada November 2021 menjadi 108,53 pada Desember 2021.

 

”Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menahan inflasi antara lain tarif kendaraan roda 4 online turun 12,13 persen dengan memberikan andil sebesar -0,02 persen,” 

 

Disampaikan komoditas cabai rawit dan angkutan udara naik 118,92 persen dan 5,83 persen memberikan andil sebesar 0,08 persen mendorong terjadinya inflasi. ”Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menahan inflasi antara lain tarif kendaraan roda 4 online turun 12,13 persen dengan memberikan andil sebesar -0,02 persen,” tutur Sugeng Arianto di Yogyakarta, Senin, 3 Januari 2022.

 

Baca Juga ;HIMATEPA UMBY Adakan Webinar Keamanan Pangan

 

Sugeng Arianto menyampaikan inflasi Kota Yogyakarta terjadi karena naiknya harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga konsumen (IHK) kelompok makanan, minuman dan tembakau 2,38 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,21 persen serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,19 persen.

 

Selanjutnya kelompok kesehatan 0,02 persen, transportasi 0,72 persen, informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,05 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,12 persen dan perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,19 persen. “Kelompok yang mengalami deflasi yaitu pakaian dan alas kaki 0,02 persen; dan rekreasi, olahraga dan budaya 0,04 persen. Adapun kelompok yang relatif stabil yaitu pendidikan,” tambahnya. (*)

 

Tinggalkan Balasan