Siarpedia.com, Yogyakarta – Menjadi tuan dan nyonya di negeri sendiri merupakan hal mutlak yang harus dilakukan untuk mengisi kemerdekaan. Artinya jangan sampai masyarakat Indonesia tenggelam dalam kemiskinan, sehingga tidak mampu menjadi bangsa mandiri, menjadi bangsa yang hanya mengandalkan bangsa asing untuk mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia.
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menyampaikan hal demikian saat membacakan sambutan Menteri Sosial RI Tri Rismaharini pada upacara Peringatan Hari Pahlawan 10 November, Rabu 10 November 2021 di Lapangan Kepatihan, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Pada kesempatan tersebut bertindak sebagai pembina pada upacara yang diikuti oleh ASN di DIY.
Baca Juga ; Pendidikan Tinggi Hadapi Megatrend Dunia 2045
Selain menggelar upacara yang diikuti ASN di kompleks Kepatihan, DIY juga menggelar upacara besar yang diikuti oleh jajaran Forkopimda DIY di Lapangan Mandala Krida Yogyakarta dengan waktu yang bersamaan. Bertindak sebagai inspektur upacara Gubernur AAU Marsekal Muda TNI Nanang Santoso. Turut hadir Danlanud Adi Sutjipto, Danlanal, Danrem 072 Pamungkas, Kapolda DIY, beserta jajaran Kepala OPD DIY.
“Untuk itu, sudah seharusnya perjuangan saat ini melawan kebodohan bisa dilakukan dengan jauh lebih baik,“
Aji mengungkapkan, dahulu para pahlawan melawan kapal perang dan pesawat tempur, serta tank dan senjata canggih lainnya dari musuh hanya dengan bambu runcing dan keyakinan yang tinggi untuk menang. Namun dengan keterbatasan mereka, Indonesia meraih kemerdekaannya. “Untuk itu, sudah seharusnya perjuangan saat ini melawan kebodohan bisa dilakukan dengan jauh lebih baik,“ tegas Aji.
Menurut Aji, Indonesia mempunyai potensi besar dalam memenangkan perang melawan kemiskinan dan kebodohan, karena mempunyai sumber daya alam yang melimpah dan letak geografis yang strategis. Tantangan terbesar yang dihadapi yakni dibutuhkannya kerja keras secara berkelanjutan dengan didukung inovasi dan daya kreativitas yang tinggi, serta semangat kewirausahaan yang pantang menyerah. . (*)
.