Tumbuhkan Pemuda Peternak, Dinisiasi Ayo Angon
Tumbuhkan Pemuda Peternak, Dinisiasi Ayo Angon

Siarpedia.com, Yogyakarta – Tingkat kemiskinan di Indonesia mengalami peningkatan sejak pandemi COVID-19. Hal tersebut salah satunya akibat banyak orang kehilangan pekerjaan atau menjadi pengangguran. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, tingkat pengangguran di Indonesia mencapai 8,75 juta orang. Lebih dari itu, banyak pengangguran adalah pemuda di usia produktif.

 

Melihat kondisi tersebut, Dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada Dr Muhsin Al Anas, menginisiasi program Ayo Angon. Kata Angon sendiri berasal dari bahasa Jawa yang artinya mengembala. Ajakan untuk menggembala ini  merupakan program pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan di bidang peternakan. Tujuan utama dari program ini adalah masyarakat atau pemuda dapat memiliki bisnis di bidang peternakan.

 

Baca Juga ; Mahasiswa UNY Dampingi  UMKM di Desa Banjaroyo

 

Selain itu, juga menumbuhkan ketertarikan pemuda untuk menjadi peternak, sehingga menjadi solusi permasalahan terkait jumlah peternak yang setiap tahun semakin berkurang. Kata Muhsin Al Anas, Rabu, 27 Oktober 2021, target utama dari pendampingan atau pemberdayaan ini adalah pemuda memiliki bisnis di bidang peternakan yang efisien dan menguntungkan.

 

“Selama ini, pandangan banyak orang adalah peternakan masih dijalankan secara tradisional dan kurang menguntungkan. Melalui Ayo Angon kita ingin mengubah pandangan anak muda bahwa peternakan menguntungkan,” 

 

Transfer pengetahuan dan teknologi tersebut menjadi wajib untuk pengembangan bisnis, sehingga pemuda melihat peternakan yang dijalankan secara bisnis dapat memiliki peluang untuk meningkatkan ekonomi. “Selama ini, pandangan banyak orang adalah peternakan masih dijalankan secara tradisional dan kurang menguntungkan. Melalui Ayo Angon kita ingin mengubah pandangan anak muda bahwa peternakan menguntungkan,” jelas Muhsin Al Anas.

 

Selain itu, pemuda tersebut dibutuhkan untuk menggerakan industri peternakan. Meski dirintis sejak 2020, namun program pemberdayaan masyarakat tersebut baru bisa dilaksanakan pada 2021 di dua lokasi, yakni Desa Ngalang Gunungkidul dan Desa Bulan Klaten. Pemuda yang terlibat berusia 20-35 tahun. Di Desa Ngalang, program yang dikembangkan adalah pabrik pakan konsentrat dan penggemukan domba serta sapi. Sedangkan di Desa Bulan, peternakan bebek dan pabrik pakan. (*)

 

Tinggalkan Balasan