Siarpedia.com, Yogyakarta – Himpunan Mahasiswa Agroteknologi (HIMAGRO) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menggelar program kerja, yaitu Seminar Nasional (Semnas) yang diselenggarakan secara online, Minggu, 15 Agustus 2021. Semnas tersebut dengan mengangkat tema “Agriculture Inovation ; Tantangan dan Peluang Pengembangan Agriculture Dalam Upaya Mewujudkan Kemandirian Pangan Negeri di Era Revolusi 4.0”.
Dekan Fakultas Agroindustri UMBY Dr Agus Slamet MP, Kaprodi Agroteknologi UMBY Dr Ir Bambang Nugroho turut hadir. Seminar Nasional tersebut bertujuan mengedukasi pentingnya mengetahui dunia pertanian di era revolusi 4.0. Seminar menghadirkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Ir Sugeng Purwanto MMA, Produsen Benih Sari Tani Seed Pangan DIY Supardi SP, Dosen Prodi Agroteknologi UMBY Dr Ir F Didiet Heru Swasono MP.
Sugeng Purwanto menyampaikan, bahwa perwujudan ketahanan pangan dunia pertanian dimulai dari ketahanan pangan individu, yang selanjutnya rumah tangga, wilayah dan nasional. Isu strategis pembangunan ketahanan pangan dunia pertanian , diantaranya adalah konsumsi pangan local. Selain itu, adanya kerawanan pangan dipengaruhi oleh ketersediaan akses dan pemanfaatan pangan karena persoalan kemiskinan.
“Strategi implementasi pembangunan ketahanan pangan, yaitu diversifikasi, ketersediaan dan distribusi pangan, penanganan kerawanan pangan dan kemiskinan,”
Disampaikan pula, jika peluang dunia pertanian tersebut memberikan persepsi baru tentang pertanian modern. Jaminan pasar kepada petani dan insentif bagi petani diversifikasi usaha di pedesaan mendorong lulusan perguruan tinggi jurusan pertanian tersebut untuk bekerja di sektor pertanian. “Strategi implementasi pembangunan ketahanan pangan, yaitu diversifikasi, ketersediaan dan distribusi pangan, penanganan kerawanan pangan dan kemiskinan,” tutur Sugeng Purwanto.
Sebagaimana disampaikan Kepala Humas UMBY Widarta SE MM, Rabu, 18 Agustus 2021, Didiet Heru Swasono menyampaikan, basis startegis pembangunan di bidang kemandirian pangan. Menjaga kelestarian sumber daya, meningkatkan daya saing produksi pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Distorsi kemandirian pangan, pelaksanaan dan tanggung jawab mewujudkan ketahanan pangan telah di alihkan dari urusan negara menjadi urusan pasar. Korporasi mengedepan dan masih di jumpai inefisiensi agroindustry. Produksi berbasis korporasi efektif dan efisien berdaya saing meniadakan deep masa lalu dan masa kini. (*)