Medali Perunggu Olimpiade Ginting

Anthony Sinisuka Ginting
Anthony Sinisuka Ginting

Siarpedia.com, Jakarta – Anthony Sinisuka Ginting menjadi pebulutangkis tunggal putra pertama yang menyumbang medali Olimpiade, setelah Taufik Hidayat (emas) dan Sony Dwi Kuncoro (perunggu) di Athena 2004. Catatan sejarah ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Ginting. Bahkan, Ginting tidak menyangka lompatan kariernya begitu pesat dalam waktu kurang dari 10 tahun.

 

“Pasti sangat berarti, apalagi debut juga. Jadi pasti senang bisa dapat medali. Semua atlet kan ingin berpartisipasi di Olimpiade, apalagi dapat medali tuh pasti dua tiga kali lipat senangnya,“ 

 

Sebagaimana dilansir laman Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), medali emas disumbangkan oleh pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Sementara medali perunggu disabet Anthony Sinisuka Ginting. “Pasti sangat berarti, apalagi debut juga. Jadi pasti senang bisa dapat medali. Semua atlet kan ingin berpartisipasi di Olimpiade, apalagi dapat medali tuh pasti dua tiga kali lipat senangnya,“ ujar Ginting

 

Ketika Olimpiade berlangsung, Ginting selalu bilang ingin menikmati semua momen yang terjadi, walaupun tahu beban yang dipikul berat. “Yang pertama sih pasti manage bagaimana ekspektasi, maksudnya belajar dari pertandingan yang sudah berlalu. Jangan terlalu menggebu-gebu, jangan terlalu excited, tapi tidak terlalu pesimis atau santai juga. Di tengah-tengah lah, jadi bisa fokus menyiapkan diri sendiri, “ kata Ginting.

 

Padahal dilihat saat menang melawan Anders Antonsen (Denmark) di babak delapan besar, Ginting melakukan selebrasi emosional. Sebenarnya sejak melawan Kanta (Tsuneyama) di 16 besar, ia menyampaikan sudah was-was karena di pertemuan terakhirnya kalah dari Kanta. “Tetapi Puji Tuhan, saya diberikan kelancaran. Saat melawan Antonsen itu lebih karena dia agak berubah pola permainannya daripada di pertemuan-pertemuan sebelumnya,“ katanya

 

Kekalahan dari Chen Long (China) di semifinal memupus mimpi Ginting ke laga final, rasa sedih dan kecewa pasti dirasakan. “Keluar lapangan saya merasa ingin menyendiri untuk menenangkan diri dulu. Tapi pelatih saya (Hendy Saputra Ho) langsung mengajak berdiskusi, dia menguatkan saya. Dia bilang masih ada kesempatan meraih medali perunggu dan mencetak sejarah,“ kata Ginting. (*)

 

Medali Perunggu Olimpiade Ginting

Tinggalkan Balasan