Aktivitas Vulkanis Merapi
Aktivitas Vulkanis Merapi

Siarpedia.com, Yogyakarta – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan Gunung Merapi pada pekan ini masih menunjukkan peningkatan akivitas. Pernyataan adanya peningkatan aktivitas vulkanis itu disimpulkan berdasarkan pengamatan periode 6-12 Agustus 2021, telah terjadi 28 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 3.000 meter mengarah ke barat daya.

 

Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyatakan, Jumat, 13 Agustus 2021, dampak dari awan panas guguran Merapi pada minggu ini, sempat terjadi juga hujan abu vulkanik di sejumlah wilayah, baik di DIY maupun Jawa Tengah. BPPTKG juga menyatakan, selain awan panas guguran, pekan ini Merapi juga meluncurkan 253 kali guguran lava pijar.

 

“Sebanyak 252 guguran lava pijar mengarah ke barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter, satu kali ke arah tenggara dengan jarak luncur 500 meter. Intensitas kegempaan Merapi pada pekan ini juga tinggi. Hal ini terlihat dari deformasi gunung yang menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 7,7 cm/hari,” 

 

Hingga saat ini, status Gunung Merapi masih Siaga atau Level III dan aktivitas vulkanik masih berupa erupsi efusif. “Sebanyak 252 guguran lava pijar mengarah ke barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter, satu kali ke arah tenggara dengan jarak luncur 500 meter. Intensitas kegempaan Merapi pada pekan ini juga tinggi. Hal ini terlihat dari deformasi gunung yang menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 7,7 cm/hari,” jelas Hanik…

 

Disampaikan pula, sedangkan untuk cuaca, pekan ini Gunung Merapi pada umumnya cerah di pagi dan malam hari, sedangkan  pada siang hingga sore hari berkabut. “Untuk analisis morfologi, terjadi perubahan pada kubah lava barat daya dan kubah tengah dan teramati dari Stasiun Kamera Deles 5, Ngepos, dan Babadan 2. Walaupun ada perubahan tetapi volume kubah lava relatif tetap dan aman,” katanya.

 

Sedangkan potensi bahaya saat ini masih berupa guguran lava dan awan panas yang terjadi pada sektor Tenggara-Barat Daya sejauh maksimal 3 km ke arah Sungai Woro. Untuk sektor tenggara potensi bahaya adalah sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.  “Kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sekitar lereng Merapi, baik pariwisata maupun penambangan pasir,“ imbau Hanik. (*)

 

Tinggalkan Balasan