Siarpedia.com, Yogyakarta – Usaha budidaya jamur tiram sudah menjadi hal yang jamak di masyarakat. Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang banyak dijual di pasaran. Jamur ini mengandung banyak zat yang penting bagi tubuh, di antaranya serat, beta glucan, vitamin B, mineral, kalium, dan beberapa jenis karbohidrat. Jamur ini baik dikonsumsi karena bebas lemak, rendah kalori, dan bebas kolesterol.
Salah satu budidaya jamur ini adalah milik Toni Hidayat di Dusun Barepan Moyudan Sleman. Usaha ini telah berdiri sejak bulan Januari 2010 dengan omset sekitar 7,2 juta per bulan. Dengan luas area 220 meter persegi, Toni menghasilkan rata-rata 20 kg jamur tiram per hari tergantung pada musim. Pada musim hujan, hasil panen dapat mencapai angka 25 kg/hari sedangkan pada musim kemarau bisa turun hingga 15 kg/hari..
Hal tersebut mengakibatkan terjadinya gap antara hasil panen dengan kebutuhan pasar hingga mencapai angka 50%. Pengaruh cuaca terhadap hasil panen disebabkan oleh tidak tercapainya keadaan optimum untuk pertumbuhan jamur tiram. Usaha Jamur Hidayah milik Toni belum diukur suhu dan kelembabannya, sehingga penyiraman yang dilakukan belum disesuaikan dengan kebutuhan jamur agar tumbuh optimum..
Kontrol suhu dan kelembaban hanya dilakukan dengan menyiram kumbung jamur. Hal ini menggugah sekelompok mahasiswa UNY untuk membantu membuat sistem asisten cerdas sebagai alat monitoring dan pengontrolan suhu, serta kelembaban kumbung jamur berbasis microcontroller, AI, dan IoT di kumbung budidaya jamur tiram. Karya ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penerapan IPTEK tahun 2021.
“Sistem asisten cerdas ini memanfaatkan konsep Internet of Things untuk transfer data suhu dan kelembaban pada kumbung jamur tiram dari aplikasi chatting Telegram,“
Mereka adalah Satya Adhiyaksa Ardy/teknologi informasi, Via Husna Mudiah/pendidikan teknik busana, Aisyattunnisai Tawakkal/pendidikan fisika, Nurul Kumara Fitriyani/fisika dan Tengku Khadijah Nurul Hanifah/kimia. “Sistem asisten cerdas ini memanfaatkan konsep Internet of Things untuk transfer data suhu dan kelembaban pada kumbung jamur tiram dari aplikasi chatting Telegram,“ ungkap Satya, Selasa, 10 Agustus 2021. (*)