Siarpedia.com, Yogyakarta – Badan Pusat Statistik DIY mencatat, jika hasil pemantauan harga menunjukan kemampuan daya beli petani di pedesaan atau Nilai Tukar Petani (NTP) di DIY pada Juli 2021 mencapai sebesar 96,42, mengalami penurunan sebesar 1,23 persen dibanding indeks bulan sebelumnya sebesar 97,62. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya indeks harga yang diterima petani sebesar 1,04 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,19 persen.
“Sedangkan subsektor hortikultura naik sebesar 0,72 persen,”
Kepala BPS DIY Sugeng Arianto menyatakan, jika penurunan indeks NTP yang tercatat pada Juli 2021 terjadi pada empat subsektor, yaitu tanaman pangan sebesar 2,01 persen, tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,87 persen, peternakan sebesar 0,02 persen dan perikanan sebesar 0,46 persen. “Sedangkan subsektor hortikultura naik sebesar 0,72 persen,” kata Sugeng Arianto di Yogyakarta, Jumat, 6 Agustus 2021.
Dikatakan pula oleh Sugeng Arianto, jika NTP Subsektor Tanaman Pangan tercatat sebesar 93,00, Subsektor Hortikultura sebesar 111,37, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 116,37; Subsektor Peternakan sebesar 93,68 dan Subsektor Perikanan sebesar 93,97.Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) DIY pada Juli 2021 sebesar 95,84, turun sebesar 1,02 persen dibanding Juni sebesar 96,82..
Disampaikan pula, jika tiga subsektor mengalami penurunan, yakni tanaman pangan 1,76 persen, tanaman perkebunan rakyat 1,91 persen dan perikanan 0,38 persen. Sedangkan subsektor hortikultura naik 1,00 persen serta peternakan naik 0,17 persen.. Selanjutnya, Indeks Harga Konsumen (IHK) pedesaan di DIY pada Juli 2021 secara umum mencapai 107,94 mengalami inflasi sebesar 0,30 persen dibanding IHK pada bulan sebelumnya yang tercatat 107,62.
“Sedangkan kenaikan IHK ini dipengaruhi oleh naiknya indeks pada delapan kelompok antara lain Makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,54 persen, serta Pakaian dan alas kaki sebesar 0,26 persen. Kelompok Penyediaan makanan dan minuman, serta Perawatan pribadi dan jasa lainnya tidak mengalami perubahan. Sedangkan kelompok Perumahan, air, listrik dan bahan bakar lainnya turun sebesar 0,01 persen,” tandas Sugeng. (*)