Pandemi Covid-19, UMBY Tetap Berbagi Daging Qurban
Siarpedia.com, Yogyakarta – Walaupun di tengah pandemic Covid – 19, perayaan Idul Adha tetap dilaksanakan oleh umat muslim di seluruh dunia. Tak terkecuali bagi civitas akademika Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) yang turut pula melaksanakan penyembelihan hewan qurban dengan dilaksanakan pada Kamis, 22 Juli 2021, bertepatan hari tasyrik ke – 2.
“Hikmah di balik berkurban adalah melatih kita memiliki kepedulian sosial. Kita yang selama ini memiliki kelebihan harta, seharusnya menyisihkan sebagian untuk di korbankan dalam wujud ternak, kemudian dagingnya di konsumsi banyak orang yang membutuhkan,“
Tutut Dewi Astuti SE MSi CA CTA ACPA, Wakil Rektor Sumber Daya UMBY mengungkapkan, banyak hikmah dari ibadah Qurban, apalagi di tengah wabah seperti ini. “Hikmah di balik berkurban adalah melatih kita memiliki kepedulian sosial. Kita yang selama ini memiliki kelebihan harta, seharusnya menyisihkan sebagian untuk di korbankan dalam wujud ternak, kemudian dagingnya di konsumsi banyak orang yang membutuhkan,“ katanya.
Kepala Bagian Humas UMBY Widarta SE MM mengungkapkan, penyembelihan hewan qurban sudah menjadi rutinitas bagi UMBY. Tahun ini pihak UMBY menyembelih hewan qurban, berupa 6 ekor sapi, yang penyembelihannya di titipkan pada jagal profesional. Hal ini untuk mengindari kerumunan yang menyalahi protokol covid-19, apalagi di masa PPKM. Pembagian daging untuk masyarakat pun di antarkan oleh panitia.
“Ya, pada tahun ini kami dari UMBY menyembelih berupa 6 ekor hewan qurban, dengan diperoleh tidak kurang 900 paket daging, daging hewan qurban ini dibagikan kepada para mustahik hewan qurban diantaranya lingkungan masyarakat setempat baik kampus 1, 2 dan kampus 3 serta kost-kostan ada sekitar kampus, juga karyawan” kata Widarta di sela-sela acara.
Disampaikan, walaupun di tengah pandemic Covid – 19, perayaan Idul Adha tetap dilaksanakan dengan semangat. “Kita mengharapkan agar semangat berkurban terus ditingkatkan, apalagi di masa PPKM pendemi Covid-19, masyarakat mengalami kesulitan keuangan, banyaknya karyawan dirumahkan (PHK), daya beli berkurang dan pedagang merugi serta kekhawatiran penularan Corona,” tutur widarta. (*)