Ilustrasi, hewan ternak sapi
Ilustrasi, hewan ternak sapi

Siarpedia.com, Yogyakarta – Permintaan  hewan ternak, khususnya sapi dan kambing akan meningkat jelang Hari Raya Idul Adha. Ini menjadi momen peluang menguntungkan bagi peternak sapi dan kambing. Oleh sebab itu, edukasi kriteria hewan ternak yang layak untuk kurban dan edukasi tentang perlakuan yang baik terhadap hewan kurban harus diketahui oleh masyarakat, khususnya bagi peternak supaya dapat memenuhi permintaan pasar.

 

“Kriteria hewan ternak bagi kurban sangat berkaitan erat dengan tujuan kurban, yaitu memberikan yang terbaik,”

 

Disampaikan Ir Panjono SPt MP PhD IPM, Dosen Fakultas Peternakan UGM, hewan ternak yang dapat digunakan untuk kurban adalah jantan, dewasa, sehat, tidak kurus, serta tidak cacat Aspek penting lain yang perlu diperhatikan supaya peternak menghasilkan hewan ternak kurban adalah penampungan hewan kurban layak. “Kriteria hewan ternak bagi kurban sangat berkaitan erat dengan tujuan kurban, yaitu memberikan yang terbaik,” ujarnya…

 

Panjono memaparkan, dalam pemilihan hewan kurban dewasa dapat ditandai tumbuhnya gigi seri dari hewan ternak. Kemudian, dalam penentuan ternak sehat terlihat dari rambut mengkilap, mata bersih cerah, mulut segar, badan bersih, utuh dan tidak ada luka, gerakan lincah, nafsu makan baik, serta memamah biak. Untuk menentukan kurus gemuknya hewan ternak, rabalah punggung hewan ternak..

 

Dikatakan pula, jika masih merasakan tulang punggungnya, maka hewan tersebut termasuk kategori kurus, sedangkan jika empuk artinya gemuk. Untuk penampungan hewan kurban juga harus memperhatikan kesejahteraan hewan, seperti tempat yang nyaman bagi ternak istirahat, terhindar dari terik matahari dan terlindungi dari air hujan, hingga ketersediaan pakan dan air minum yang cukup bagi hewan ternak.

 

Disampaikan Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X meminta agar pemerintah pusat menerbitkan petunjuk pelaksanaan Hari Raya Idul Adha terkait pengetatan PPKM Mikro. Dengan aturan tersebut, pelaksanaan Hari Raya Idul Adha bisa tetap berjalan baik, namun tidak menambah jumlah kasus positif CoViD-19. “Agar kami memiliki pedoman untuk kebijakannya nanti,” ungkap Sri Paduka.  (*)

 

Tinggalkan Balasan