Siarpedia.com, Jakarta – Dua pebulutangkis tunggal putra Indonesia yang akan tampil di Olimpiade Tokyo, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting meningkatkan konsistensi penampilan. Selain itu, masalah fisik juga menjadi perhatian khusus bagi pelatih kepala tunggal putra Hendry Saputra Ho. Tim bulutangkis Indonesia yang meloloskan tujuh wakil juga sudah bersiap menyambut gelaran tersebut.
“Sejak dua bulan lalu hingga hari ini, kita sudah coba fokus untuk peningkatan fisik, stamina, power, strength, dan kecepatan. Semua sudah kita jalankan dan akan terus berjalan sampai kira-kira dua minggu sebelum keberangkatan nanti,”
“Sejak dua bulan lalu hingga hari ini, kita sudah coba fokus untuk peningkatan fisik, stamina, power, strength, dan kecepatan. Semua sudah kita jalankan dan akan terus berjalan sampai kira-kira dua minggu sebelum keberangkatan nanti,” ujar Hendry di Pelatnas PBSI Cipayung, sebagaimana dilansir laman Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Indonesia sendiri meloloskan tujuh wakil ke Olimpiade Tokyo 2020 yang berlangsung Agustus 2021..
Selain Ginting dan Jonatan, juga ada Gregoria Mariska Tunjung di tunggal putri, dua ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan, ganda putri Greysia polii/Apriyani Rahayu dan satu ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Hendry mengatakan tidak melihat terlalu banyak kekurangan yang ada pada anak asuhannya, hanya fokus peningkatan teknik dan mental..
“Sebenarnya kalau kekurangan tidak banyak. Mereka ini sudah berada di level yang sekarang kan sudah lama. Dan saya tahu standar kualitasnya. Hanya ada tingkat yang tidak maksimal, mungkin dari p.ikiran dan mental dengan kondisi seperti ini akibat jarang bertanding. Jadi kalau saya lihat bagaimana membuat tekniknya bisa lebih safe, lebih konsisten, dan lebih fokus untuk menerapkan pola main yang benar,” jelas Hendry.
“Kita ingin tingkatkan di teknik dengan cara mainnya, strateginya, pola pikir, dan juga mentalnya. Untuk mental, saya kira itu yang paling penting karena mereka sudah cukup lama tidak bertanding. Makanya nanti seperti rencana PBSI yang akan menggelar simulasi, itu sebuah harapan supaya kita bisa tahu dimana kondisi keadaan mental mereka,” kata Hendry. (*)