Serah Terima Jabatan KSR-PMI Unit VIII UMBY

Siarpedia.com, Yogyakarta – Pelantikan Pengurus Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI) unit VIII Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) periode 2021 dilakukan secara online via Google Meet. Pada kesempatan ini telah dilantik ketua unit dan jajaran pengurus baru KSR PMI Unit VIII UMBY periode 2021. Diharapkan kiprah KSR-PMI UMBY semakin dapat ditingkatkan kualitasnya.
“Acara serah terima jabatan pada tahun ini berbeda dengan acara serupa ditahun-tahun sebelumnya. Dimana kegiatan ini kita laksanakan secara daring, hal ini terjadi karena situasi pandemic yang masih terus berlanjut sehingga membuat kita belum bisa melaksanakan kegiatan secara tatap muka. Meskipun demikian, kita harus tetap bersyukur karena ditengah keterbatasan acara ini masih dapat berjalan dengan lancar,” tutur Suharyani, Ketua Panitia.
Sebagaimana disampaikan Kepala Humas UMBY Widarta SE MM, Senin, 29 Maret 2021, serah terima jabatan ini dibuka dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) tentang pelantikan pengurus baru KSR PMI Unit VIII UMBY periode 2021. Dilanjutkan serah terima jabatan dari Bintoro Yohandi Widodo sebagai Ketua Unit periode 2020 kepada Alexander Salu yang dilantik menjadi Ketua Unit KSR UMBY periode 2021.
Pelantikan Pengurus KSR PMI Unit 8 UMBY 2021 ini dihadiri Dedy Riyanto (perwakilan Pengurus PMI Kota Yogya), Imam Suharjo ST MEng (Pembina KSR PMI Unit VIII UMBY), perwakilan UKM Sahabat se-UMBY, perwakilan KSR Sahabat se-Yogya, alumni dan anggota KSR PMI Unit VIII UMBY. Disampaikan Imam Suharjo pada masa pandemi dan masa kebiasaan baru ini, KSR PMI dapat tantangan untuk membuat program andalan.
“Berorganisasi dalam masa pandemic itu ibarat kaki kita sedang terikat rantai. Namun kita tidak boleh lupa kalau kita masih memiliki tangan, mata, telinga, dan mulut yang terbebas. Sehingga semuanya kembali pada diri kita masing-masing, apakah kita akan diam termenung menunggu rantai tersebut terlepas, atau akan memaksimal apa yang bisa kita lakukan saat ini dengan segala yang tersedia,”
“Berorganisasi dalam masa pandemic itu ibarat kaki kita sedang terikat rantai. Namun kita tidak boleh lupa kalau kita masih memiliki tangan, mata, telinga, dan mulut yang terbebas. Sehingga semuanya kembali pada diri kita masing-masing, apakah kita akan diam termenung menunggu rantai tersebut terlepas, atau akan memaksimal apa yang bisa kita lakukan saat ini dengan segala yang tersedia,” ujar Alexander Salu. (*)