Siarpedia.com, Yogyakarta – Meskipun masih dalam masa pandemi Covid-19, Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat kinerja atau nilai ekspor DIY mencapai USD 45,5 juta atau naik 33,43 persen Desember 2020 dibanding nilai ekspor November 2020. Sebaliknya, nilai impor DIY mencapai 12,2 juta atau turun sebesar 30,68 persen pada Desember 2020 dibanding November 2020.
“Kontribusi ketiga negara tersebut mencapai 55,34 persen Selama Januari sampai Desember 2020,”
Kepala BPS DIY Heru Margono mengatakan, dari catatan data BPS DIY, ekspor terbesar di DIY dikirim ke Amerika Serikat (AS), yaitu USD 18,0 juta, disusul Jerman USD 5,0 juta dan Jepang USD 4,8 juta pada Desember 2020. “Kontribusi ketiga negara tersebut mencapai 55,34 persen Selama Januari sampai Desember 2020,” kata Heru Margono di Yogyakarta, Selasa, 2 Februari 2021.
Sedangkan nilai ekspor barang asal DIY yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada Desember 2020 tercatat mencapai USD 45,5 juta yang naik USD 11,4 juta atau 33,43 persen dibanding bulan sebelumnya yang USD 34,1 juta. Secara kumulatif, nilai ekspor Januari hingga Desember 2020 mencapai USD 398,6 juta atau turun 1,31 persen dibanding periode yang sama 2019.
Dikatakan, jika ekspor ke Uni Eropa pada Desember 2020 pun menunjukkan kenaikan sebesar USD 5,6 juta atau 66,67 persen. Tiga besar negara tujuan ekspor adalah Jerman sebesar USD 5,0 juta, Belanda sebesar USD 1,8 juta dan Perancis USD 1,3 juta. Khusus ASEAN, tiga besar negara tujuan ekspor adalah Singapura dengan nilai USD 0,3 juta, kemudian Thailand dan Vietnam masing-masing USD 0,2 juta pada Desember 2020.
.
Sementera itu, Heru mengungkapkan secara kumulatif, berdasarkan catatan data BPS DIY, nilai impor Januari hingga Desember 2020 mencapai USD 124,8 juta atau naik 30,82 persen dibanding periode yang sama 2019. Negara pemasok barang impor terbesar Desember 2020 adalah China dengan nilai USD 4,0 juta, disusul Hongkong USD 2,7 juta dan AS USD 1,5 juta. (*)