Tak Ada Wakil Indonesia di Ganda Campuran
Siarpedia.com, Jakarta – Dua pasangan ganda campuran Indonesia, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti gagal melaju ke babak semifinal ajang BWF World Tour Finals 2020. Mereka dipastikan tersingkir setelah pada hari ketiga babak penyisihan grup, Jumat, 29 Januari 2021, kedua pasangan ganda campuran Indonesia itu mengalami kekalahan dari lawan-lawannya.
Pada laga yang berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Hafiz/Gloria dikalahkan Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie (Malaysia), dengan rubber game, 21-17, 13-21, 13-21. Sedangkan Praveen/Melati ditaklukkan wakil Korea Selatan, Seo Seung Jae/Chae Yu Jung, 10-21, 13-21. Dengan kekalahan tersebut, Indonesia tidak memiliki lagi wakil pada ganda campuran untuk melaju ke semifinal yang digelar Sabtu, 30 Januari 2021.
Nova Widianto, pelatih ganda campuran, menyebutkan bahwa Hafiz/Gloria memang mengalami penurunan kecepatan, khususnya pada gim ketiga. Selain itu, ada hal teknis yang perlu diperbaiki. “Sebenarnya, penampilan Hafiz/Gloria lebih baik daripada pertandingan-pertandingan lalu. Hanya pada gim ketiga, fisik mereka sudah tidak tahan. Kecepatannya juga menurun,” ungkap Nova, sebagaimana dilansir laman Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
“Masih banyak hal-hal teknis yang harus diperbaiki oleh Hafiz/Gloria. Terutama akurasi dan variasi serangan mereka. Karena serangannya boros dan cenderung monoton, sehingga menguras tenaga dan stamina,” tambahnya. Sementara Praveen/Melati, pada gim pertama tidak diberi kesempatan lawan untuk mengembangkan permainan. Dalam 11 menit, Seung Jae/Yu Jung bisa menyelesaikan gim pertama dengan skor 21-10.
“Praveen/Melati saat masuk ke lapangan seperti tidak yakin, karena Praveen tangannya bermasalah, tidak bisa smash full. Jadi mereka seperti tidak yakin duluan sejak awal masuk ke lapangan. Katanya smash tidak bisa full, tapi sudah dibantu dengan minum obat dan terapi. Keduanya memang masih banyak pekerjaan rumah. Paling penting menjaga mood, mereka kadang seakan tidak greget di lapangan,”
“Praveen/Melati saat masuk ke lapangan seperti tidak yakin, karena Praveen tangannya bermasalah, tidak bisa smash full. Jadi mereka seperti tidak yakin duluan sejak awal masuk ke lapangan. Katanya smash tidak bisa full, tapi sudah dibantu dengan minum obat dan terapi. Keduanya memang masih banyak pekerjaan rumah. Paling penting menjaga mood, mereka kadang seakan tidak greget di lapangan,” tuturnya. (*)