Siarpedia.com, Yogyakarta – Tingkat aktivitas gunung api merupakan pengelompokan aktivitas vulkanik yang mencerminkan potensi ancaman bahaya akibat erupsi gunung api, termasuk di Gunung Merapi yang saat ini berstatus ‘Siaga’ atau level III. Hal ini dilakukan sebagai langkah peringatan dini dalam mitigasi bencana yang bertujuan meminimalkan jumlah korban jiwa dan kerugian harta benda akibat erupsi.
Sedangkan mitigasi bencana Gunung Merapi sangat penting dilakukan kepada warga yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB). “Diperlukan komunikasi efektif dengan bahasa yang mudah dipahami dalam penyampaian informasi kebencanaan pada warga lereng Gunung Merapi,” kata Subandriyo, Mantan Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Senin, 14 Desember 2020.
.
Ia menambahkan, dari survei yang dilakukan BPPTKG pada 2018, sebagian besar warga di KRB Gunung Merapi memiliki riwayat pendidikan tingkat dasar dan menengah. “Informasi peringatan dini bahaya Gunung Merapi harus dibuat bahasa sederhana, mudah dipahami, dan perlu dilengkapi langkah-langkah praktis terkait dengan pengurangan risiko bencana,” ujarnya dalam Siaran Informasi BPPTKG ‘Catur Gatra Ngadepi Bebaya Gunung Merapi’.
“Dibutuhkan komunikasi efektif antara para ahli gunung api dengan pemangku kepentingan (stake holder) penanggulangan bencana,”
Menurutnya, dalam mitigasi bencana erupsi gunung api, ungkap Subandriyo, penyebaran informasi memegang peranan penting dalam upaya pengurangan risiko bencana, baik pada saat tidak ada bencana, maupun saat tanggap darurat. “Dibutuhkan komunikasi efektif antara para ahli gunung api dengan pemangku kepentingan (stake holder) penanggulangan bencana,” katanya.
Subandriyo mengatakan, adanya poster Catur Gatra Ngedepi Bebaya Gunung Merapi di banyak tempat yang dekat dengan warga menjadi langkah awal dalam literasi kebencanaan. Di samping itu, dalam era informasi digital saat ini, tahapan peringatan dini dalam Catur Gatra bisa dibuat animasi agar lebih mudah dipahami oleh masyarakat dan disebarluaskan melalui media sosial atau medsos. (*)