Siarpedia.com, Sleman – Kulit kepala adalah bagian tubuh yang dapat mengeluarkan keringat. Hal ini mengakibatkan helm berbau dan menjadi tempat tumbuh bakteri dan jamur. Perubahan cuaca dengan peningkatan suhu tidak menentu memicu pengeluaran keringat dengan frekuensi dan jumlah berlebih. Pengeluaran keringat dalam jumlah banyak meningkatkan mekanisme penguapan keringat, sehingga berdampak pada kelembaban.
“Bau dan bercak kusam pada helm dapat mengganggu konsentrasi saat berkendara dan rasa kepercayaan diri. Banyak terdapat bakteri Staphylococcus aereus, Staphylococcus epidermidis, dan jamur Aspergillus fumigatus pada helm yang bau dan kusam,”
“Bau dan bercak kusam pada helm dapat mengganggu konsentrasi saat berkendara dan rasa kepercayaan diri. Banyak terdapat bakteri Staphylococcus aereus, Staphylococcus epidermidis, dan jamur Aspergillus fumigatus pada helm yang bau dan kusam,” ujar Aditia Pramudia Sunandar, Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 08 Desember 2020.
Berkaitan hal itu, ia bersama sekelompok mahasiswa UNY lainnya membuat produk spray anti bau helm dan kusam yang memanfaatkan kulit buah nangka dan bakteri Bacillus subtilis sebagai bahan baku utama. Mereka adalah Rahmanisa Laila Fitri prodi Pendidikan Biologi, Asmi Aris prodi Pendidikan Kimia, Muhammad Abdurrahman Mukhlis prodi Akuntansi serta Putri Matsya Sabilla prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
“Produk ini dinamai Artocarpus Automotive Spray atau Artoray,” ucap Aditia Pramudia Sunandar. Menurut Aditia Pramudia Sunandar, kulit nangka menjadi salah satu sumber selulosa bagi bakteri Bacillus subtilis agar dapat tumbuh dan berkembang. Kulit nangka mengandung sejumlah besar sellulosa, pektin, protein dan pati. Kandungan selulosa dari kulit nangka bisa dibuat suatu produk biospray dipadukan dengan bakteri Bacillus subtilis,
Selain itu, limbah kulit nangka banyak tersedia dan belum dimanfaatkan secara maksimal, sehingga dengan adanya Artoray dapat mengurangi limbahnya. Penggunaan antibakteri dan antijamur alami saat ini juga sedang digencarkan karena efektif dan tidak menggunakan biaya yang banyak, salah satunya bakteri probiotik. Bakteri probiotik dapat menghasilkan senyawa antibakteri dan antjamur untuk melawan organisme penyebab timbulnya bau pada helm. (*)