Siarpedia.com, Bantul – Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) kembali menggelar webinar seri keempat ELT Sharing Session 4th dengan tema ‘Promoting Literature through Edu-Technology’ pada Sabtu, 5 Desember 2020. Acara ini dibuka oleh Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMBY Agustinus Hary Setyawan MA.
“Diikuti 180 peserta baik dari dalam maupun luar negeri, webinar ELT Sharing Session 4th menghadirkan empat pembicara Daniel Ari Widhiatama SPd MHum (UMBY), Erio RP Fanggidae SPd MHum (UKDW), Henny Herawaty PhD (USD), dan Hazairin Eko P MS (UST) dengan moderator Heribertus Binawan Karonsih SPd MPd dari PBI UMBY,” ungkap Kepala Humas UMBY Widarta SE MM, Senin, 07 Desember 2020.
Dalam sambutannya, Agustinus Hary Setyawan menyampaikan jika topik webinar kali ini dipilih dengan harapan agar nantinya ide-ide yang tercetus bisa berkontribusi dalam memecahkan permasalahan pendidikan dan tantangan di masa pembelajaran darurat online saat ini. “Tidak hanya itu, webinar ini diharapkan untuk mampu memberikan inspirasi dalam pengembangan pembelajaran sastra dengan bantuan teknologi” ungkapnya.
Erio RP Fanggidae mengungkapkan dalam masa sulit ini, guru bisa memanfaatkan teknologi, khususnya Instagram dan blog. Dalam pembelajaran menulis kreatif (creative writing) untuk mencurahkan ide mereka. “Nampaknya ada aspek yang pemelajar temukan dan butuhkan di masa ini, yakni kegembiraan, kemudahan akses untuk berkomunikasi dan beraktualisasi diri, dan juga jalan untuk menunjukkan jati diri (persona),” ujarnya.
“Pengajar harus selektif dengan pemilihan digital platform dan media sosial sehingga benar-benar dapat menfasilitasi siswa untuk belajar dan mengembangkan ketrampilan atau kompetensi yang dibutuhkan.”
Bahwa penggunaan teknologi, menurut Daniel Ari Widhiatama, pembicara dari UMBY, juga harus bisa melibatkan siwa secara lebih aktif dan membangun interaksi antara pengajar, siswa dan antar siswa. “Pengajar harus selektif dengan pemilihan digital platform dan media sosial sehingga benar-benar dapat menfasilitasi siswa untuk belajar dan mengembangkan ketrampilan atau kompetensi yang dibutuhkan.” tuturnya. (*)