Siarpedia.com, Yogyakarta – Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia memberikan dampak signifikan pada pembelajaran perkuliahan, khususnya kegiatan praktikum. Pembatasan interaksi di kelas antara mahasiswa dan dosen menjadikan praktikum seringkali kurang maksimal. Menghadapi situasi tersebut, peran teknologi sangat diperlukan guna mengatasi berbagai hambatan.
Hal ini diterapkan pada mahasiswa kelas broadcasting journalism Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multimedia, Universitas Mercu Buana Yogyakarta dengan memaksimalkan handphone sebagai sarana praktikum. “Praktikum jurnalistik di masa pandemi kini dimudahkan dengan Mobile Journalism (Mojo),” ujar dosen Fikomm UMBY Rani Dwi Lestari MA, sebagaimana disampaikan Kepala Humas UMBY Widarta SE MM, Senin, 07 Desember 2020.
“Dengan memakai handphone, kita bisa mendokumentasikan peristiwa di lingkungan sekitar untuk dijadikan berita,
Berbicara dalam pelatihan bertajuk ‘Optimalisasi Mobile Journalism di Masa Pandemi’ secara daring melalui aplikasi Zoom, Rabu, 02 Desember 2020, Rani Dwi Lestari mengatakan, Mojo tidak hanya menjadi trend, sekaligus ragam baru jurnalisme masa depan, tapi memudahkan mahasiswa praktik jurnalistik. “Dengan memakai handphone, kita bisa mendokumentasikan peristiwa di lingkungan sekitar untuk dijadikan berita,” ujarnya.
Sedangkan Pegiat Mobile Journalism, yang juga merupakan jurnalis di salah satu televisi swasta nasional Andreas Tri Pamungkas menambahkan, terdapat tiga hal mendasar yang harus dikuasai ketika kita akan melakukan aktivitas Mobile Journalism. Diantaranya adalah skill atau kemampuan menyusun alur cerita, penguasaan teknologi dan equipment atau perangkat teknologi yang digunakan.
Mahasiswa peserta diskusi Ismail Marzuki mengapresiasi adanya diskusi dan pelatihan mengenai Mobile Journalism. Menurutnya, pelatihan ini bermanfaat dalam menjembatani keterbatasan proses praktikum jurnalistik di masa pandemi. “Meski tidak bisa praktikum di laboratorium, ternyata kita bisa memaksimalkan handphone dan peristiwa di lingkungan sekitar untuk menjadi karya jurnalistik,” ucapnya. (*)