Siarpedia.com, Sleman – Perkembangan karakter anak tidak muncul secara spontan. Ada proses yang dialami, salah satunya fase perkembangan. Masa perkembangan karakter yang paling awal, yaitu bagi anak usia dini. Penting bagi orangtua memperhatikan pembentukan karakter anak usia dini yang mereka miliki, salah satunya lewat bermain. Bermain bagi peserta didik diselang waktu dalam keseharian membentuk karakter peserta didik itu sendiri.
Dalam era digitalisasi saat ini, tidak jarang guru mengeluhkan perilaku peserta didik yang enggan memanfaatkan waktu senggang untuk beraktifitas jasmani. Bahkan, sering ditemui anak yang hanya bermain game online di smartphone mereka, meskipun sudah dilarang membawa gadget di sekolah. Selain itu, karakter positif, seperti sopan santun, tata krama dan penggunaan bahasa yang baik tidak diterapkan oleh siswa.
Hal ini menjadikan keprihatinan bagi sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang berinisiatif untuk membangun karakter siswa melalui permainan tradisional. Mereka adalah Vida Nur Ardiyanti, Muhammad Fauzan, Heri Prasetyo dan Anida Purwandari dari Program Studi (Prodi) PGSD Pendidikan Jasmani, serta Risma Prihatini dari Prodi Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum.
“Permainan tradisional dapat menjadi sarana pembangun karakter, karena terdapat pesan moral di dalamnya berupa nyanyian, gerakan yang bertujuan untuk aktifitas jasmani dan juga petuah,”
Menurut Vida Nur Ardiyanti, alasan memilih permainan tradisional karena permainan tersebut sederhana dan menarik minat peserta didik. Selain itu, permainan tradisional mengandung banyak character building. “Permainan tradisional dapat menjadi sarana pembangun karakter, karena terdapat pesan moral di dalamnya berupa nyanyian, gerakan yang bertujuan untuk aktifitas jasmani dan juga petuah,” ujarnya, Rabu, 02 Desember 2020.
Selain itu, aktifitas fisik anak diperlukan untuk kebugaran jasmaninya. Dengan bermain permainan tradisional anak akan beraktifitas fisik, sekaligus tempat anak bersosialisasi. Kegiatan dan sosialisasi lagi permainan tradisioonal ini pun berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian Pada Masyarakat tahun 2020. (*)