Bunda PAUD DIY GKR Hemas
Bunda PAUD DIY GKR Hemas

Siarpedia.com, Yogyakarta – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki posisi strategis dan penting untuk membantu membentuk karakter unggul pada anak yang akan menjadi masa depan bangsa. Oleh karenanya, PAUD harus benar-benar diselenggarakan dengan sangat cermat dan berhati-hati. Bahkan, PAUD sebagai bekal dasar pendidikan semi formal bagi anak telah mendapatkan perhatian serius dari Pemda DIY.

 

Demikian disampaikan Sekda DIY R Kadarmanta Baskara Aji pada sosialisasi kebijakan pengembangan program PAUD berkualitas bersama Bunda PAUD DIY GKR Hemas, Senin, 30 November 2020. Hadir pada acara tersebut, Ketua Pokja PAUD DIY GKBRAyA Paku Alam, Kepala DP3AP2 Erlina Hidayati, perwakilan Disdikpora DIY, perwakila Paniradya Keistimewaan, Disdikpora kabupaten/kota, serta seluruh penggiat PAUD DIY.

 

Menurutnya, yang harus diperhatikan dari PAUD bukan soal teknis bagaimana mendidik anak, namun kebijakan yang diambil harus diperhatikan. Dalam hal ini, Pemda DIY membantu penyususan kebijakan holistik-integratif. “Pokja PAUD kita usulkan di RPJMD 2021. Nanti ditangani di tingkat kabupaten dan kota. Karena memang harus ada integrasi yang baik antara kabupaten/kota dengan Pemda DIY dan dinas-dinas terkait,” jelas Aji.

 

Sementara itu, GKR Hemas menjelaskan, perhatian yang diberikan untuk PAUD ini sama artinya dengan memberikan perhatian pada masa depan. Sangat penting memberikan optimalisasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. “Kerjasama lintas sektoral perlu dilakukan sebagai wujud penjaminan terhadap maksimalisasi pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini,” ujarnya.

 

“Jika pendidikan tidak kita siapkan dengan baik, maka bisa saja nanti anak-anak akan salah jalan dan justru menyesatkan. Makanya kita keterbukaan terhadap berbagai kemungkinan pada kondisi masa depan,”

 

Menurutnya, karena esensi pendidikan adalah mengantar anak-anak menuju ke masa depan yang lebih baik. “Jika pendidikan tidak kita siapkan dengan baik, maka bisa saja nanti anak-anak akan salah jalan dan justru menyesatkan. Makanya kita keterbukaan terhadap berbagai kemungkinan pada kondisi masa depan,” ujar GKR Hemas.  (*)

 

Tinggalkan Balasan