Siarpedia.com, Sleman – Bermain musik atau bermusik selama ini dinilai banyak orang masih hanya sekedar hiburan semata, penuh dengan riuh sorak saat tampil di panggung. Kondisi demikian juga menjadi bermusik sering dijadikan sebagai pengisi waktu luang, atau sekadar agar bisa kongkow atau bergaul dengan teman, sehingga agar bisa dianggap orang gaul.
“Bermain musik itu menyenangkan. Musik bukan hanya soal hiburan semata, namun bermain musik juga menyehatkan, bahkan musik saat ini telah berkembang, seperti bisa juga sebagai sarana terapi kesehatan,”
“Bermain musik itu menyenangkan. Musik bukan hanya soal hiburan semata, namun bermain musik juga menyehatkan, bahkan musik saat ini telah berkembang, seperti bisa juga sebagai sarana terapi kesehatan,” ujar Cornel, panggilan akrab Cornelius Prapaska, Gitaris Letto Band saat menjadi pengisi acara Talkshow di SMP Muhammadiyah 3 Depok atau SMP Mugadeta belum lama ini.
Cornel, pria kelahiran Madiun, 6 Maret 1981, itu mengatakan, karena anggapan bermusik hanya sebagai hiburan semata, menjadikan para pemain musik seperti kehilangan sesuatu saat masa pandemi Covid-19 ini. Termasuk kehadiran perangkat teknologi yang serba canggih menjadikan bermusik semakin tidak sulit, sehingga bermunculan pemusik yang penting bisa nyanyi dan main alat musik.
Padahal jika diresapi lebih dalam, dipelajari dengan baik, bermusik itu tidak mudah. Dari mulai alat musik saja, punya ragam cerita tersendiri, belum bicara tentang lirik-lirik lagu yang dibawakannya, tentu antarsatu pemain musik dengan lainnya berbeda. Kondisi demikian menjadikan pemusik atau pemain musik yang benar-benar tahu tentang musik, minimal pernah mengenyam pendidikan tentang seni musik bisa membedakannya.
Cornel, gitaris Letto Band itu mengarisbawahi bahwa bermusik memang menyenangkan, namun jika tidak tertata dengan baik bukannya menjadi hal baik, justru bisa menjadi masalah. Terlebih pilihan alat musik yang asal-asalan bisa menjadi pentas juga tidak optimal, bahkan lirik-lirik lagu yang serampangan bisa menjadi persoalan tersendiri jika dipaksakan kepada calon penyanyi. (*)