
Siarpedia.com, Bantul – Mie lethek merupakan salah satu jenis kuliner populer di Yogyatanpkarta, tepatnya di bumi Projotamansari, sebutan Kabupaten Bantul. Meski namanya tidak menarik, bahkan terkesan kotor, namun mie lethek mempunyai beberapa keunggulan, lezat, tanpa bahan pengawet, juga serta bergizi. Salah satu produsen mie lethek adalah usaha mie lethek asli Bendo cap garuda yang berlokasi di Trimurti Srandakan Bantul.
“Himpunan Mahasiswa Peduli Pangan Indonesia (HMPPI) Divisi P3L Komisariat Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) pun mengadakan kegiatan survey ke pabrik mie lethek cap garuda Bendo Trimurti Srandakan. Kegiatan survey ke pabrik mie lethek ini merupakan salah satu bentuk lanjutan dari kegiatan diskusi bulanan HMPPI UMBY, juga studi lapangan,”
“Himpunan Mahasiswa Peduli Pangan Indonesia (HMPPI) Divisi P3L Komisariat Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) pun mengadakan kegiatan survey ke pabrik mie lethek cap garuda Bendo Trimurti Srandakan. Kegiatan survey ke pabrik mie lethek ini merupakan salah satu bentuk lanjutan dari kegiatan diskusi bulanan HMPPI UMBY, juga studi lapangan,” ungkap Kepala Humas UMBY Widarta SE MM, Kamis, 05 November 2020.
Kegiatan survey ini merupakan bagian dari program kerja divisi P3L HMPPI UMBY. kegiatan ini diikuti oleh 3 mahasiswa dari divisi P3L, yaitu Aloysia Louis Santoso selaku Koordinator survey beserta rekannya Aidah Maryuniarti, dan Estu Meylinda Diannita. “Diharapkan dari survey ini dapat menjadi motivasi bagi generasi muda agar semakin gencar berinovasi untuk menggembangkan produk pangan local,” ucap Aloysia
Yassir Ferry Ismatrada, pemilik usaha mie lethek asli Bendo cap garuda pun menyambut baik kedatangan HMPPI ke pabrik mie lethek. Dengan senang hati ia menunjukan bagaimana proses pengolahan singkong (tepung) hingga menjadi mie lethek dan berharap agar usaha ini dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak muda. “Pabrik Mie Lethek ini sudah beroperasi sejak tahun 1940, saat ini mie lethek menjadi ikon khas bagi warga Kabupaten Bantul,” ungkapnya.
Untuk bahan baku dari mie lethek sendiri yaitu tepung tapioka, dan tepung gaplek (singkong). Getah dari singkong yang digunakan dalam pembuatan mie menghasilkan warna coklat atau lethek dalam Bahasa Jawa yang berarti kotor atau kusam. Warna lethek inilah yang menjadi ciri khas tersendiri dari mie. Salah satu hal yang sangat menarik dari industri ini adalah pencampuran bahan baku menggunakan tenaga sapi. (*)