Siarpedia.com, Gunungkidul – Tanaman herbal merupakan salah satu aspek kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia, termasuk di DIY. Bahkan, berbagai tanaman herbal juga dapat ditemui di Dusun Menggoran, Bleberan, Playen, Gunung Kidul. Di daerah ini, masyarakat secara spontan telah menanam berbagai tanaman herbal. Mereka menanam untuk memenuhi keperluan sehari-hari, utamanya untuk pemenuhan keperluan bumbu masak.
“Sungguh di luar perkiraan, hasil panenan tanaman herbal di daerah ini, seperti jahe dan kunyit ini jauh lebih banyak dibanding untuk pemenuhan kebutuhan masing-masing warga sehari-hari,”
“Sungguh di luar perkiraan, hasil panenan tanaman herbal di daerah ini, seperti jahe dan kunyit ini jauh lebih banyak dibanding untuk pemenuhan kebutuhan masing-masing warga sehari-hari,” ujar Dr Dra Winastuti Dwi Atmanto MP, dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 02 November 2020.
Hal tersebut disampaikan Winastuti Dwi Atmanto yang melakukan bimbingan untuk masyarakat Dusun Menggoran, Bleberan, Playen, Gunung Kidul sebagai desa binaan. Ia sudah sejak lama menangkap problem dusun Menggoran yang berhasil memproduksi tanaman herbal secara berlebih. Kelebihan produksi tersebut jika tidak dijual ke pasar, kadang disetorkan kepada tengkulak.
“Sayang hasil penjualan ini pada praktiknya kurang memberikan dampak bagi peningkatan ekonomi warga. Karena harga lebih ditentukan oleh mekanisme pasar, ketimbang keinginan petani sendiri. Oleh karena itu, salah satu upaya untuk meningkatkan ekonomi warga Menggoran, Bleberan, Playen, Gunung Kidul adalah dengan pembinaan lebih lanjut,” ujarnya.
Selaku dosen pembimbing, Winastuti pun bekerja sama dengan Program Studi Doktor Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi UGM untuk pengabdian kepada masyarakat. Melalui komunikasi yang intens dan bersinergi, lahir gagasan meningkatkan ekonomi masyarakat Menggoran, Bleberan, Playen Gunung Kidul melalui tanaman obat herbal. Upaya meningkatkan ekonomi dengan cara memberi nilai tambah pada tanaman obat dengan mengemasnya jadi siap saji. (*)