Siarpedia.com, Yogyakarta – Pandemi Covid-19 telah menimbulkan banyak keresahan di masyarakat. Hal ini dikarenakan penyakit yang menjadi wabah ini sudah menelan korban jiwa, baik di Indonesia maupun dunia. Untuk menghadapi pandemi masyarakat tidak boleh cemas dan harus tetap menjaga protokol kesehatan. Seperti diantaranya menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menghidari kerumuman, juga tidak bersalaman.
Selain itu, juga menjaga kesehatan dengan minum-minuman yang meningkatkan imunitas tubuh. Salah satunya minuman berbahan rempah, seperti jahe, cengkeh, kayu manis dipadu dengan gula batu, yang disebut wedang uwuh. Wedang uwuh memiliki rasa pedas dengan sensasi segar. Meski terlihat kurang sedap dari istilahnya, namun wedang uwuh cukup menyegarkan, juga banyak khasiatnya, serta nikmat diminum saat musim penghujan.
“Masyarakat belum banyak yang mengetahui tentang jenis minuman wedang uwuh ini. Oleh karena itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) 2020 di Desa Clapar Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen mensosialisasikan pembuatan minuman pada masyarakat desa setempat,” ujar Arjun Reski Fawzi, dari Program Studi (Prodi) Sosiologi UNY, salah satu peserta KKN UNY dalam keterangan tertulisnya.
Selain Arjun, peserta KKN UNY di Desa Clapar tersebut, mereka adalah Eci Safitri, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Indah Mutiara Sari, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris dan Nando Yustiko Maradona, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. “Program ini adalah membekali masyarakat tentang membuat minuman sehat yang dapat meningkatkan imunitas tubuh pada masa pandemi Covid-19,” ucap Arjun.
“Secara bahasa ‘wedang’ dalam bahasa Jawa berarti ‘minuman’, sedangkan ‘uwuh’ berarti ‘sampah’. Sampah yang dimaksud adalah sampah dedaunan. Wedang uwuh terbuat dari daun cengkeh, kayu manis, daun pala, jahe, kayu secang hingga gula batu,”
Dijelaskan, untuk wedang uwuh merupakan salah satu minuman warisan leluhur yang menyehatkan. Minuman ini berasal dari Kecamatan Imogiri, Bantul. “Secara bahasa ‘wedang’ dalam bahasa Jawa berarti ‘minuman’, sedangkan ‘uwuh’ berarti ‘sampah’. Sampah yang dimaksud adalah sampah dedaunan. Wedang uwuh terbuat dari daun cengkeh, kayu manis, daun pala, jahe, kayu secang hingga gula batu,” paparnya. (*)
