Siarpedia.com, Bantul – Pandemi Covid-19 berdampak pada hampir semua sektor, demikian pula di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Koperasi dan Perusahaan/Industri. Hampir seluruh kegiatan UMKM terjadi penurunan omset, kelangkaan bahan baku, pembatalan pesanan hingga penghentian produksi dan juga penurunan daya beli masyarakat.
“Kondisi pandemi ini membuat Usaha Kecil Menengah dan Industri Kecil Menengah mengalami kerugian dan kehilangan kesempatan memperoleh pendapatan,”
“Kondisi pandemi ini membuat Usaha Kecil Menengah dan Industri Kecil Menengah mengalami kerugian dan kehilangan kesempatan memperoleh pendapatan,” ujar Kepala Dinas Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul Agus Sulistiyana, Rabu, 23 September 2020, berkaitan dengan penyerahan simbolis APD atau alat pelindung diri dan Masker Batik dari Dana Belanja Tak Terduga (BTT) di Lobby Gedung Induk Parasamya Pemkab Bantul.
Lebih lanjut Agus mengatakan, untuk mengatasi persoalan UMKM ini Pemkab Bantul melalui Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Bantul melaksanakan program pemberdayaan padat karya deversifikasi usaha pembuatan masker. “Kegiatan ini melibatkan 160 UKM untuk menjahit masker, bahan baku pembuatan masker adalah 1.550 lembar batik yang dibeli dari 30 pengrajin Batik di Bantul” ungkapnya.
Sedangkan untuk pengawasan produksi dilakukan oleh 4 orang supervisor yang berasal dari IKM Batik dan IKM Jahit di Bantul. Agus menambahkan, pendistribusian bahan baku dan pengambilan hasil menggunakan jasa dari Koperasi Angkutan yang ada di Kabupaten Bantul, sehingga kegiatan ini diharapkan terjadi multiplier effect bagi IKM (pengrajin batik), UKM penjahit, dan koperasi angkutan.
Menurutnya, Pemkab Bantul berupaya keras untuk kembali membangkitkan kembali sendi-sendi perekonomian yang terimbas Covid-19, salah satunya melalui Belanja Tak Terduga ini menghidupkan lagi sektor UMKM dengan memproduksi masker batik. “Memasuki masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini, tentunya sendi perekonomian kita sedikit demi sedikit akan kita buka, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, “ tuturnya. (*)