Agustus 2020, Kota Yogya Alami Deflasi 0,04 Persen  

Petani beristirahat di sela mengarap sawahnya

Siarpedia.com, Yogyakarta – Kota Yogyakarta pada Agustus 2020 mengalami deflasi sebesar 0,04 persen yang disebabkan turunnya indeks harga konsumen (IHK) kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,01 persen. Disusul kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,10 persen; dan kelompok pendidikan sebesar 0,06 persen.

 

“Tercatat dari  90 kota yang dihitung angka inflasinya, 37 kota IHK mengalami inflasi dan 53 kota IHK mengalami deflasi. Laju Inflasi kalender (Agustus 2020 terhadap Desember 2019) sebesar 0,68 persen dan laju inflasi year on year (Agustus 2020 terhadap Agustus 2019) sebesar 1,64 persen,”

 

“Tercatat dari  90 kota yang dihitung angka inflasinya, 37 kota IHK mengalami inflasi dan 53 kota IHK mengalami deflasi. Laju Inflasi kalender (Agustus 2020 terhadap Desember 2019) sebesar 0,68 persen dan laju inflasi year on year (Agustus 2020 terhadap Agustus 2019) sebesar 1,64 persen,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Dr Heru Margono, Selasa, 1 September 2020.

 

Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok pakaian dan alas kaki 0,02 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,01 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,02 persen; kelompok kesehatan 0,15 persen; kelompok transportasi 0,25 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,05 persen.

 

“Untuk kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,12 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,70 persen. Dari 34 provinsi pada bulan Agustus 2020 terdapat 25 provinsi mengalami kenaikan, dan 9 provinsi lainnya mengalami penurunan. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Bangka Belitung sebesar 3,64 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Maluku sebesar 1,21 persen,” paparnya.

 

Nilai Tukar Petani (NTP) DIY pada Agustus 2020, mencapai angka 101,01 mengalami penurunan sebesar 0,42 persen dibanding indeks bulan sebelumnya yang tercatat 101,44. NTP Subsektor Tanaman Pangan tercatat sebesar 102,22; NTP Subsektor Hortikultura 106,86; NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat 113,39; NTP Subsektor Peternakan 92,81; dan NTP Subsektor Perikanan 96,21. (*)

 

Tinggalkan Balasan