Siarpedia.com, Bantul – Kegiatan perkuliahan semester genap tahun akademik 2019/2020 di Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) telah usai. Meski dalam masa pandemi Covid-19, kegiatan perkuliahan pada semester ini yang terpaksa dilakukan secara online patut diapresiasi dengan sisi positif dan negatifnya. Tidak sedikit dosen dan mahasiswa yang mengalami kegagapan dalam menghadapi perkuliahan secara online ini.
Meskipun kegiatan perkuliahan harus dilakukan secara online, tetapi pada akhirnya semuanya dapat dilaksanakan hingga Ujian Akhir Semester (UAS) usai. Menghadapi kondisi yang tidak biasa seperti ini Program Studi Pendidikan Matematika UMBY bersama dengan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (Himatika) UMBY mengadakan kegiatan evaluasi kegiatan perkuliahan semester genap ini.
“Selain untuk melakukan evaluasi perkuliahan, kegiatan ini menjadi kesempatan untuk sharing antara mahasiswa dan dosen. Kami menyadari keterbatasan dosen menjadi kendala besar dalam kegiatan pembelajaran, tidak hanya itu kondisi mahasiswa yang tersebar juga menjadi salah satu kendala utama dalam kegiatan perkuliahan yang diadakan secara online,”
“Selain untuk melakukan evaluasi perkuliahan, kegiatan ini menjadi kesempatan untuk sharing antara mahasiswa dan dosen. Kami menyadari keterbatasan dosen menjadi kendala besar dalam kegiatan pembelajaran, tidak hanya itu kondisi mahasiswa yang tersebar juga menjadi salah satu kendala utama dalam kegiatan perkuliahan yang diadakan secara online,” ujar Melania Eva Wulanningtyas, Ketua Program Studi Pendidikan Matematika UMBY.
Sebagaimana disampaikan Kabag Humas UMBY Widarta SE MM, Senin, 3 Agustus 2020, Melania Eva Wulanningtyas berharap tidak ada kesenjangan yang berarti antara dosen dan mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan ke depannya. Mahasiswa diharapkan dapat mengutarakan pendapatnya selama kegiatan pembelajaran online, sebagai bahan evaluasi dan juga masukan untuk perkuliahan semester mendatang.
Menurutnya, dalam pembelajaran secara online atau dalam jaringan (daring) memang memiliki tantangan tidak mudah. Model pembelajaran ini juga ada sisi positif dan negatifnya. Selain kemampuan dosen dan mahasiswa terhadap aplikasi teknologi daring ini masih harus ditingkatkan, juga koneksi internet atau jaringan juga menjadi kendala tersendiri bagi pelaku pendidikan. (*)