Siarpedia.com, Yogyakarta – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) sudah mudah dijumpai orang yang berjualan bendera merah putih di pinggiran jalan protokol di Yogyakarta. Meski dalam masa pandemi Covid-19, mereka tetap menjajakan dagangannya sebagai upaya mengais rejeki bertepatan perayaan kemerdekaan atau sering disebut dengan pitulasan.
Salah seorang pedagang bendera merah putih dan aksesoris pitulasan di Jalan HOS Cokroaminoto Aris mengaku dirinya sudah sejak 3 hari yang lalu mulai berjualan. Dirinya mengaku rutin berjualan setiap menjelang peringatan HUT kemerdekaan. Menurutnya, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini merupakan momen yang tidak mudah disebabkan oleh pandemi Covid-19.
“Belum banyak yang nyari bendera mas. Kita juga tetap jaga kesehatan dan sesuai anjuran pemerintah berkaitan protokol kesehatan dalam berjualan ini,”
“Belum banyak yang nyari bendera mas. Kita juga tetap jaga kesehatan dan sesuai anjuran pemerintah berkaitan protokol kesehatan dalam berjualan ini,” ujarnya, Senin, 3 Agustus 2020. Berjualan pada masa pandemi Covid-19 kali ini, ia hanya berharap daganganya bisa laku lebih banyak dari tahun sebelumnya, meski tidak mudah. Sulitnya perekonomian masyarakat menjadi alasan kenapa ia tidak bisa berharap banyak dalam berjualan kali ini.
Pedagang asal Garut Jawa Barat tersebut, mengaku rela menempuh perjalanan jauh untuk menjual bendera karena pada momentum mendekati bulan Agustus atau orang menyebutnya even pitulasan, biasanya banyak masyarakat yang mencari bendera negara tesebut untuk dikibarkan pada HUT Kemerdekaan. Selain dari itu, berjualan bendera merah putih juga merupakan suatu kebanggan baginya.
Selain itu karena menurutnya dengan menyebarkan bendera merah putih, ia merasa sedikit berbuat untuk menanaunmkan rasa nasionalisme. “Kalau sekarang hasilnya masih belum terlalu banyak, tapi cukuplah untuk makan. Kalau ramainya pembeli masih nanti tanggal 1-2 Agustus. Pokoknya berjulan Agustus nanti akan banyak yang orang yang membeli,” kata Sidik, penjual bendera di Jalan Magelang memberikan alasannya. (*)