Diteliti, Daun Waru sebagai Obat Anti-inflamasi  

Proses penelitian di lab.
Proses penelitian di lab.

Siarpedia.com, Sleman – Infeksi merupakan salah satu jenis penyakit. Kondisi ini disebabkan oleh mikroorganisme, seperti bakteri masuk ke dalam tubuh, sebagai contoh permukaan kulit dan bersifat membahayakan. Salah satu infeksi yang sering terjadi pada luka seseorang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Biasanya ditandai dengan kerusakan jaringan yang disertai abses bernanah.

 

Untuk menghambat pertumbuhan penyakit oleh bakteri Staphylococcus aureus dapat menggunakan salep dari daun waru (Hibiscus tiliaceus). Inilah yang diteliti oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Mereka adalah Dwi Rahmawati, Aulia Eka Rahayu dan Titi Ari Wulandari.

 

Menurut Dwi Rahmawati, penyembuhan luka dapat dipercepat dengan senyawa yang bersifat anti-inflamasi. “Senyawa anti-inflamasi ini diantaranya terkandung pada daun waru, karena mempunyai senyawa metabolit sekunder saponin, flavonoid dan lima senyawa fenol yang termasuk dalam senyawa anti-inflamasi. Saponin ini mempunyai kemampuan sebagai pembersih, sehingga efektif menyembuhakan luka terbuka,” ungkapnya, Senin, 22 Juni 2020.

 

Sedangkan tanin dapat digunakan sebagai pencegahan infeksi luka karena mempunyai daya antiseptik dan obat luka bakar. Flavonoid dan polifenol mempunyai aktivitas sebagai antiseptik. Ada beberapa penyakit yang bisa disembuhkan oleh daun waru,  diantaranya penyakit batuk, serta demam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui besarnya konsentrasi salep daun waru untuk menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus.

 

“Biasanya seseorang secara spontan menanganinya dengan obat kimia. Namun saat ini mereka mulai beralih mencari pengobatan tradisional dengan dalih bahayanya obat kimia apabila digunakan secara terus menerus. Dengan adanya kesadaran dari para masyarakat tentang dampak negatif obat dari berbagai bahan kimia, mereka mulai kembali ke pengobatan dengan menggunakan obat tradisional yang tidak merugikan bagi tubuh,”

 

“Biasanya seseorang secara spontan menanganinya dengan obat kimia. Namun saat ini mereka mulai beralih mencari pengobatan tradisional dengan dalih bahayanya obat kimia apabila digunakan secara terus menerus. Dengan adanya kesadaran dari para masyarakat tentang dampak negatif obat dari berbagai bahan kimia, mereka mulai kembali ke pengobatan dengan menggunakan obat tradisional yang tidak merugikan bagi tubuh,” ucapnya.  (*)

 

Diteliti, Daun Waru sebagai Obat Anti-inflamasi  
Ditag di:                

Tinggalkan Balasan