Siarpedia.com, Yogyakarta – Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi kehidupan, juga semua lini sektor perekonomian, termasuk usaha kecil dan menengah (UKM). Tak sedikit para pekerja yang diberhentikan oleh perusahaan guna meminimalisir biaya operasional perusahaan. Seperti banyak karyawan perusahaan/pabrik yang terancam nasibnya karena tidak bekerja, bahkan beberapa pilot yang berhenti karena tidak ada penerbangan lagi.
Namun tidak sedikit pula peluang ekonomi juga tumbuh pada saat pandemi, karena kejelian melihat potensi dan peluang pasar. Menurut Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multimedia (FIKOMM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) Dr (C) Arief Nuryana MIKom dalam Kelas Online bertema ‘Membangun Usaha Kreatif di Tengah Wabah Covid-19’, terdapat beberapa konsep menjadi entrepreneur yang bisa membangun usaha kreatif.
Menurut Arief Nuryana, pandemi Corona Covid-19 pada saat ini harus dinilai akan membawa perubahan dalam dunia bisnis ke depan. Hal paling penting dalam membangun maupun mempertahankan bisnis adalah pemetaan perilaku konsumen dan konsumsi. Setelah bisa bangkit, maka entrepreneur tangguh akan lahir mewarnai Indonesia yang masih sangat minim jumlahnya.
“Identifikasi perilaku konsumsi dan konsumen yang tepat menjadi kunci untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi, serta mampu meneruskan kehidupan usaha dengan cara berdamai bersama kondisi – berdamai dengan Korona,”
“Identifikasi perilaku konsumsi dan konsumen yang tepat menjadi kunci untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi, serta mampu meneruskan kehidupan usaha dengan cara berdamai bersama kondisi – berdamai dengan Korona,” ungkap Arief Nuryana, sebagaimana disampaikan Kabag Humas UMBY Widarta SE MM, Selasa, 9 Juni 2020. Kelas online ini digagas oleh FIKOMM UMBY.
Kelas online FIKOMM UMBY ini diikuti ratusan peserta mahasiswa maupun masyarakat umum dari berbagai profesi via aplikasi zoom maupun via youtube streaming. Seri ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan memotivasi mahasiswa dan masyarakat umum untuk terus berupaya membuka peluang supaya bisa berwirausaha di tengah pandemi Covid-19. (*)