Siarpedia.com, Yogyakarta – Agroindustri merupakan sektor yang menjadi fokus pemerintah hingga saat ini. Hal ini dikarenakan pada sektor ini berperan pokok dalam memenuhi hajat hidup orang banyak. Selain itu, sektor ini merupakan penghasil komoditi ekspor unggulan. Juga memberikan sumbangan devisa yang besar bagi negara, sehingga optimalisasi agroindustri menjadi sebuah kebutuhan.
“Pemerintah lewat Kementerian Pertanian juga telah banyak melakukan riset di LIPI dan perguruan tinggi, inovasi, adopsi teknologi dan kolaborasi baik dengan negara-negara sahabat, serta perusahaan,” ungkap Dr Ir Bambang Nugroho MP, Dosen Agroteknologi, Fakultas Agroindustri Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), sebagaimana disampaikan Kabag Humas UMBY Widarta SE MM, Jumat, 29 Mei 2020.
Harapannya ke depan dapat meningkatkan dan mengembangkan produksi, serta pengolahan hasil, bahkan sampai pada strategi pemasarannya dan peningkatan kualitas SDM. Namun pada saat realisasi program munculah pandemi Covid-19 yang merubah tatanan hidup masyarakat dunia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk penanganan hal ini dan sampailah pada rencana penerapan kehidupan normal baru atau New Normal Life.
Kebijakan ini merupakan skenario untuk mempercepat penanganan kehidupan, terutama sosial ekonomi yang terimbas dampak COVID-19. Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencana untuk mengimplementasikan skenario new normal dengan mempertimbangkan studi epidemiologis dan kesiapan regional. Pada era new normal life pastinya merupakan hal yang baru dan menjadi tantangan, sekaligus peluang.
“Dalam sektor agroindustri yang menjadi tantangan adalah tatanan kehidupan baru yang merubah pola kehidupan masyarakat, yakni harus menerapkan pola hidup sesuai protokol kesehatan, menerapkan social dan physical distancing,”
“Dalam sektor agroindustri yang menjadi tantangan adalah tatanan kehidupan baru yang merubah pola kehidupan masyarakat, yakni harus menerapkan pola hidup sesuai protokol kesehatan, menerapkan social dan physical distancing,” ungkapnya. Hal ini berbeda dengan kebiasaan di sektor agroindustri yang menuntut banyak orang dalam sebuah pekerjaan. Maka dari itu ini menjadi tantangan, sekaligus menuntut generasi millenial untuk ikut berpartisipasi. (*)