Siarpedia.com, Jakarta – Selama kurang lebih delapan tahun berpasangan, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir telah melewati masa-masa sulit maupun masa kejayaan. Suka duka telah dilalui bersama, namun banyak yang tak tahu kalau kedua pemain ini ternyata cukup kompak, baik di luar maupun di dalam lapangan. Hal pertama yang disebut Liliyana ketika ditanya soal sosok Tontowi atau Owi adalah sabar.
“Owi itu sabar. Mungkin selama pasangan sama dia, saya tempramental tapi dalam arti positif, saya nggak mau kalah. Saya terbawa suasana kalau (pukulan) dia nyangkut atau apa, saya menunjukkan ekspresi kecewa,”
Menurutnya, kesabaran Tontowi ternyata berbuah manis. Bukan hal mudah tiba-tiba dipasangkan dengan Liliyana yang sudah punya nama, Tontowi juga harus beradaptasi dengan karakter Liliyana yang tegas. “Owi itu sabar. Mungkin selama pasangan sama dia, saya tempramental tapi dalam arti positif, saya nggak mau kalah. Saya terbawa suasana kalau (pukulan) dia nyangkut atau apa, saya menunjukkan ekspresi kecewa,” kata Liliyana.
Seperti dilansir PBSI, Kamis, 21 Mei 2020, Liliyana mengatakan banyak orang bertanya kepada Tontowi bagaimana rasanya jika dimarahi olehnya di lapangan? Ia menegaskan, selama berpasangan bersama Tontowi, mereka solid. “Selama ini di luar orang lihat cik Butet gimana ke Owi, tapi di luar itu kami kompak, sering ngobrol, bahas permainan. Apapun hasil yang didapat, kami evaluasi, nggak diem-dieman, ini resep buat pemain ganda,” ungkapnya.
Bergelimang gelar dan prestasi tak didapat mereka semudah membalikkan telapak tangan. Liliyana bercerita tentang beratnya menyelesaikan ketegangan yang terjadi dengan Owi. Kegagalan total tanpa medali di Olimpiade London 2012 ternyata bukanlah saat terberat bagi mantan penghuni tahta rangking satu dunia tersebut. Nah Owi selama ini bisa sabar, sudah paham, cik Butet nggak maksud kayak gitu, spontan aja karena sama-sama pengin menang.
“Waktu itu ekspektasi orang tinggi, dan kami lagi terpuruk sekali cuma dapat satu gelar juara sebelum olimpiade. Owi nggak marah sih sama saya, saya juga enggak, tapi gimana ya namanya juga pemain dapat hasil jelek itu situasinya nggak ribut, tapi nggak akur juga, ha ha ha, susah menjelaskannya. Damai tapi gersang, kayak lagi perang dingin,” kenang Liliyana. (*)