Siarpedia.com, Bantul – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menunjukkan kepedulian terhadap mahasiswanya di masa pandemi Covid-19, ini. Jika sebelumnya dengan berbagi bahan pokok, takjil dan menu buka bagi mahasiswa terimbas pandemi Covid-19 yang dilakukan setiap hari, kali ini dengan menggelar sesi pertemuan secara online atau daring melalui program ‘Rektor Menyapa’, pada Sabtu, 16 Mei 2020.
“Setelah hampir dua bulan lamanya tidak ada kegiatan belajar mengajar face to face, kegiatan silaturahmi online ini bertujuan untuk mengurangi rasa kangen, sekaligus dibukanya sesi tanya jawab langsung dengan mahasiswa, tentang keluh kesah mereka selama masa pandemi COVID-19 yang dijawab langsung oleh rektor UMY beserta jajaran pimpinannya,”
“Setelah hampir dua bulan lamanya tidak ada kegiatan belajar mengajar face to face, kegiatan silaturahmi online ini bertujuan untuk mengurangi rasa kangen, sekaligus dibukanya sesi tanya jawab langsung dengan mahasiswa, tentang keluh kesah mereka selama masa pandemi COVID-19 yang dijawab langsung oleh rektor UMY beserta jajaran pimpinannya,” ungkap Rektor UMY Dr Ir Gunawan Budiyanto MP.
Dengan didampingi jajaran pimpinan UMY, Gunawan Budiyanto menjelaskan alasan diadakannya ‘Rektor Menyapa’ ini juga untuk mendengarkan secara langsung tentang permasalahan yang dihadapi mahasiswa selama belajar di rumah. Laiknya sebuah panel diskusi yang interaktif, sesi tanya jawab bisa berlangsung lancar, meskipun dibungkus secara online dan disiarkan secara langsung melalui akun resmi Youtube dan Instagram UMYogya.
Dikatakan pula, pada kesempatan ini, mahasiswa yang menyaksikan siaran langsung disilahkan untuk memberikan pertanyaan terkait apapun menyangkut perkuliahan yang memang dalam kondisi saat ini harus secara online. Terdapat sejumlah mahasiswa yang menyatakan keluh kesahnya, dan beberapa dari mereka menanyakan terkait keberlangsungan proses belajar mengajar baik ketika masih atau sudah berakhirnya COVID-19.
“Ada pula yang menyayangkan sistem perkuliahan online yang dilakukan UMY. Ada juga dosen yang awalnya kebingungan metode perkuliahan seperti apa yang akan diterapkan secara online, sehingga kami memberikan workshop dan pelatihan. Kami memiliki media pembelajaran online yang dikembangkan sejak 2016 bernama MyKlass, sudah cukup efektif, namun tetap akan kembangkan lagi. Ada juga keresahan tentang biaya kuliah,” paparnya. (*)