Siarpedia.com, Sleman – Krisis karakter yang menimpa masyarakat disebabkan kurangnya penanaman nilai karakter pada bangsa Indonesia. Krisis karakter secara perlahan mempengaruhi cara berpikir anak-anak, khususnya siswa sekolah dasar (SD) yang sejatinya adalah generasi penerus bangsa. Untuk mengatasi hal tersebut, maka harus dilakukan penanaman nilai karakter sejak dini di SD.
“Wayang khususnya Pandhawa Lima memiliki karakter-karakter baik yang bisa diteladani anak,”
“Wayang khususnya Pandhawa Lima memiliki karakter-karakter baik yang bisa diteladani anak,” ujar Ika Septi Damayanti, salah satu mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru SD, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Selasa, 5 Mei 2020. Ia bersama teman kuliahnya pun membuat inovasi berupa Papama (Puzzle Pandhawa Lima) sebagai media pembelajaran pengenalan tokoh dan karakter wayang Pandhawa Lima
Didampingi Mahmud Arifin Za dan Feby Milenia Mahjatin, rekan setimnya, Ika Septi Damayanti menyatakan, Pemerintah Provinsi DIY dalam Peraturan Gubernur DIY Nomor 64 tahun 2013 tentang Mata Pelajaran Bahasa Jawa sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah/Madrasah mencantumkan kompetensi dasar untuk memahami wayang. Dengan mengenal dan memahami tokoh dan karakter Pandhawa Lima juga turut melestarikan budaya.
Namun pengenalan tokoh dan karakter wayang di SD masih terpacu pada buku. Pengenalan tokoh dan karakter wayang Pandhawa Lima di kelas 2 SD masih belum menggunakan media yang menarik. Padahal pada usia SD anak sedang berada pada masa operasional konkret. Jika media yang digunakan kurang menarik maka pengenalan tokoh dan karakter wayang di SD bisa menjadi kurang optimal.
Papama ini berupa puzzle yang sudah disusun siswa SD diaplikasikan menggunakan perangkat elektronik, lalu diproyeksikan dengan AR (Augmented Reality), sehingga pada layar perangkat elektronik muncul video penjelasan tentang tokoh Pandhawa Lima yang terdapat di kartu tersebut. Papama merupakan puzzle kayu bergambar karakter wayang Pandhawa Lima sebagai media pembelajaran yang disisipkan nilai-nilai karakter. (*)