Framing Media Pengaruhi Persepsi Masyarakat

Siarpedia.com, Sleman – Topik tentang virus corona menjadi berita utama pada beberapa berita di awal tahun 2020. Seperti diketahui, virus yang awalnya menyebar di kota Wuhan China, kini dengan cepat menjadi masalah di dunia. COVID-19 menjadi pencarian utama di mesin pencari data di internet. Semua media arus utama menyoroti tentang masalah COVID-19, membuat berbagai informasi muncul sebagai berita utama.
Pada masalah pandemi, framing memiliki dua poin penting. Poin pertama, framing bermaksud untuk membentuk perspektif masyarakat jika pemerintah telah mengambil kebijakan untuk menyelesaikan masalah pandemi sebagai tindakan keamanan negara. Poin kedua, pembingkaian yang mengindikasikan masyarakat menekan pemerintah untuk mengambil kebijakan dengan cepat.
Hal tersebut terungkap dari penelitian tim Jusuf Kalla School of Government UMY (JKSG) Program Magister Ilmu Pemerintahan Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Tim penelitian diketuai Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Internasional UMY Prof Dr Achmad Nurmandi MSc dan dibantu Eko Priyo Purnomo SIP Msi Mres PhD, Christine B Tenorio MPA dan Abitassha Az Zahra SIP.
Nurmandi menyoroti bahwa perubahan mendasar masalah COVID-19 dalam framing berita online terlihat antara Januari hingga Maret. Peningkatan kasus COVID-19 menjadi alasan perubahan mendasar yang membingkai berita online. Pada bulan Januari, tajuk berita online mengindikasikan bahwa pemerintah tidak fokus pada pandemi ini. Kemudian, perubahan kerangka dasar muncul pada bulan Februari dan Maret.
Dalam situasi pandemi, membingkai berita diperlukan untuk mempertahankan perspektif positif masyarakat kepada pemerintah. Ini menjadi penting pemerintah untuk menyelesaikan pandemi karena diperlukan kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah. Sudah ada upaya yang dilakukan pemerintah dalam memerangi COVID-19. Namun kurangnya respon pemerintah dan framing berita yang menyudutkan menjadi masalah tersendiri. (*)