Siarpedia.com, Yogyakarta – Objek wisata Gembira Loka Zoo (GL Zoo) Yogyakarta masih tutup sementara hingga saat ini imbas pandemi Coronavirus disease atau Covid-19. Namun pemberian pakan satwa untuk koleksi kebun binatang tersebut dijamin manajemen masih aman seperti hari biasa saat operasional. Meski begitu, menurunnya pemasukan, menjadikan manajemen pun terpaksa membuat kebijakan khusus, termasuk ‘merumahkan’ sejumlah karyawannya.
“Itu berarti selama tutup, GL Zoo tidak ada pemasukan sama sekali. Tapi untuk perawatan satwa dan pemberian pakan masih aman-aman saja,”
Kabag Humas GL Zoo Eros Yan Renanda menyatakan, pemberlakuan penutupan kunjungan bagi wisatawan sudah diberlakukan sejak 22 Maret -31 Maret 2020 lalu. Kemudian penutupan diperpanjang hingga 30 April 2020, nanti. “Itu berarti selama tutup, GL Zoo tidak ada pemasukan sama sekali. Tapi untuk perawatan satwa dan pemberian pakan masih aman-aman saja,” ungkap Eros, Rabu, 15 April 2020.
Hal senada juga ditegaskan Kanit Nutrisi GL Zoo Paramitha Adelia yang akrab disapa Tata. Menurutnya, selama diberlakukan penutupan untuk pengunjung, pasokan pakan satwa tidak menghadapi kendala karena seperti pakan ikan berupa pelet dan daging untuk harimau masih tersedia stok. Sejak beberapa minggu lalu pihaknya sudah ada stok pakan ikan dan daging. Makanan segar untuk satwa lainnya juga oke-oke saja, tidak ada kendala.
Menurutnya, dalam kondisi normal, biaya yang dikeluarkan untuk pakan satwa koleksinya berkisar antara Rp 70 juta – Rp 80 juta per minggu. Selama tutup terdampak wabah Corona, anggaran untuk pakan satwa sedikit ditekan menjadi Rp 60 juta – Rp 70 juta per minggu. “Biaya paling banyak dikeluarkan untuk pakan gajah, antara Rp 10 juta – Rp 11 juta per minggu, untuk delapan ekor gajah koleksi kami,” ungkapnya.
Sedangkan Kabag SDM dan Pengembangan GL Zoo Natalia Ika Eristaria menyebut, dari 287 karyawan yang ada, tercatat 65 karyawan di antaranya terpaksa dirumahkan dengan tetap digaji 40%. Sedangkan mereka yang work form home atau bekerja di rumah ada 43 karyawan. Mereka yang bekerja di rumah, seperti bidang desain, bagian keuangan digaji 50%. “Jadi yang tetap bekerja di lapangan ada 179 karyawan,” ungkapnya. (*)