Coronavirus, PHBS dan Hidup Kita Kini

CORONAVIRUS disease atau Covid 19 telah ditetapkan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia. Indonesia juga tidak ketinggalan kedapatan temuan kasus, termasuk di DIY dengan angka kasus pasien juga tidak sedikit. Imbasnya, saat ini hampir diseluruh dunia, tak terkecuali di DIY juga disibukkan dengan apa yang dinamakan urusan dengan pandemi corona.
Beragam imbauan dan intruksi serta sosialisasi penanganan Covid 19 pun berserakan di media sosial, laman-laman di internet. Kampung-kampung juga memberlakukan isoliasi mandiri atau mereka menyebutnya lock down lokal sebagai antisipasi perluasan Covid. Bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah dari rumahpun sudah disosialisasikan ke seluruh lapisan masyarakat sebagai langkah antisipasi penyebaran.
Hidup ditengah pandemi corona tidaklah mudah, apalagi social distancing (pembatasan social) sudah diberlakukan. Masyarakat yang sejak dahulu dikenal dengan sifat gotong royongnya, saat ini harus rela dengan adanya pembatasan social yang demikian gencarnya. Setiap hari berkutat dengan kegiatan di rumah masing-masing, mungkin bisa menimbulkan kejenuhan tersendiri bagi sejumlah orang. Juga bagaimana nasib pedagang keliling kampung, penjual bakso dan siomay, serta pelaku UMKM. Banyak kegundahan.
Kalau saat ini masih dikaruniai kesehatan kita wajib bersyukur. Namun beberapa dari kita mungkin juga dilanda kebingungan. Terutama bagi mereka yang tetap beraktivitas sehari-hari di tengah pandemi. Disatu sisi mungkin bertanya-tanya sendiri di rumah. Ada yang badannya sedang meriang bertanya dalam hati, coronakah saya? Ada yang sedang bersin-bersin, bertanya juga dalam hati, apakah ini gejala corona? Disisi lain ada juga yang badannya pegal-pegal, tidak nafsu makan juga bertanya-tanya, sakit apa ya?
Apa mungkin ini gejala corona yang tidak begitu nampak? Apapun yang bergejala di dalam tubuh, semuanya kompak bertanya tanya, apakah saya terkena corona? Begitu bukan? Semua orang mungkin saja was-was, seolah-olah ketika corona melanda, dunia berakhir. Namun yang terpenting saat Anda sakit segera periksakan diri ke layanan kesehatan terdekat agar mendapatkan pertolongan secara tepat. Tak lupa tetap jaga biasakan pola hidup bersih sehat (PHBS) (*)