Meliput dan Menulis Sama Penting !

Ilustrasi kerja depan laptop
Ilustrasi kerja di depan laptop.

MEREBAKNYA  Coronavirus disease atau Covid 19 membuat semua lini kehidupan terganggu, termasuk bagaimana mengatur rutinitas acara, juga ritme kerja. Munculnya kebijakan work from home (WfH) atau bekerja dari rumah, tentu tak mudah, utamanya pekerja lapangan, seperti jurnalis. Namun kecanggihan teknologi memungkinan untuk bisa menerapkan WfH,  meski tetap mengedepankan verifikasi dan cek and ricek terhadap narasumber berkompeten.

 

Penulis pun sempat bercakap hal ini kepada sahabat sesama jurnalis yang bertugas di Jakarta. “Pripun kui, ngliput e online donk,” tanya penulis kepada kawan jurnalis tersebut saat ada kebijakan bekerja dari rumah yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyikapi pademi Coronavirus di ibu kota. Di tengah merebaknya Corona Covid-19, sebagai jurnalis di Jakarta pun diminta kerja dari rumah. Jurnalis juga manusia. Celetuknya.

 

Proses meliput, serta menuliskannya menjadi berita untuk disajikan kepada publik memang bukan pekerjaan mudah, utamanya dalam kondisi sekarang ini dengan mewabahnya penyakit tersebut. Rasa galau terlupakan karena bahan materi yang akan ditulis tercukupi, tentu kepuasaan tersendiri. Namun di antara pembaca juga mungkin penasaran, dan sejumlah pertanyaan bermunculan, termasuk penulis sampaikan kepada kawan, yang lebih senior.

 

Hal sama juga disampaikan kawan di salah satu kampus swasta di Yogyakarta. Pie kui le kerja, harus liputan, juga menulis berita ne ? Ngolek narasumber e pie, agenda liputan dan acara juga ditunda?  Sekilas pertanyaan di atas juga sempat terbayang-bayang di benak penulis. Namun, tak lama penulis teringat dengan kata-kata dari jurnalis senior di Yogyakarta, sekaligus mentor penulis. Topik kerja dari rumah menjadi obrolan bersama sesama jurnalis.

 

Ya, agenda liputan tatap muka ditiadakan, konferensi pers melalui video streaming. Cukup berbekal internet dan duduk manis depan laptop, dan menyimak pembahasan. Jurnalis tetap bisa melayangkan pertanyaan secara online, juga konfirmasi dengan narasumber berkompeten. Pesan jurnalis senior, yang juga mentor penulis, meliput dan menulis sama penting, termasuk verifikasi, serta cek dan ricek data-data, juga faktanya. Kesehatan dan keselamatan jurnalis tetap tak boleh terabaikan, di tengah pandemi Coronavirus.  (*)

 

Tinggalkan Balasan