Siarpedia.com, Yogyakarta – Job Fair yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Gedung LPP Jalan Urip Sumoharjo, diserbu pencari kerja atau (naker), Rabu, 11 Maret 2020. Mereka berburu lowongan kerja (lowker) yang ditawarkan sejumlah intitusi dan perusahaan. Tercatat ada 40 perusahaan, dan Job Fair berakhir pada 12 Maret 2020, nanti.
“Dalam Job Fair kali ini tersebut dibuka setidaknya 6.632 lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kota Yogyarakarta dan sekitarnya,” ungkap Pelaksana Tugas (PLT) Dinas (Dinkop UKM, Nakertrans Kota Yogya Sisruwadi. Sedangkan dalam catatannya terdapat angka pencari kerja di Kota Yogyakarta berjumlah 3.104. Job fair bertujuan untuk perluasan kesempatan kerja, sekaligus memberikan perusahaan untuk berinteraksi langsung dengan angkatan kerja.
“Job fair ini menjadi solusi bagi pengurangan pengangguran di Kota Yogyakarta,” ucapnya. Dikatakan, Dinkop UMKM Koprasi, Nakertrans Kota Yogya berupaya menginformasikan lowongan kepada masyarakat melalui media cetak maupun elektronik. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan kemudahan perluasan kesempatan kerja. Untuk proses pendaftaran Job Fair dengan menggunakan fasilitas yang diberikan oleh Pemkota Yogyakarta melalui aplikasi JSS.
Sedangkan untuk mempermudah akses masyarakat dan juga dapat termonitor secara real time. Selain menggelar Job Fair, pihaknya turut memamerkan hasil karya dari program pemberdayaan masyarakat melalui program Tenaga Kerja Mandiri (TKM), yaitu berupa kerjainan batik, kuliner, dan juga hasil karya rajutan. Job Fair ini juga diapresiasi oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi.
“Setiap tahun kita merasa ada yang belum mendapatkan pekerjaan, Dinas terkait perlu menelusur kembali yang tercatat sebagai pengangguran itu siapa, lalu profilnya seperti apa. Mungkin selama ini para pencari kerja sudah memproduksi, tetapi belum rutin setiap hari. Pada job fair kali ini, berbagai jenis pekerjaan yang ditawarkan bermacam-macam mulai dari pekerjaan manual hingga jenis pekerjaan yang bersifat milenial,” ucapnya. (*)