Siarpedia.com, Yogyakarta – Yogyakarta sebagai salah satu daerah destinasi wisata unggulan di Tanah Air ikut merasakan dampak atau imbas dari masifnya pemberitaan Coronavirus yang sedang melanda dunia. Isolasi sejumlah negara guna mengantisipasi meluasnya penyebaran virus mematikan tersebut menjadikan angka kunjungan wisata, utamanya pelancong luar negeri ke Yogya ikut terdampak.
“Ya jelas ada imbasnyalah, terutama untuk wisman (wisatawan mancanegara) karena semua pintu ke luar di beberapa negara di tutup. Tapi untuk DIY masih sedikit tertolong dengan keberadaan wisnusnya atau wisatawan nusantara, hanya saja saat ini beberapa daerah ada yang melarang sekolah berwisata ke daerah lain,” ungkap Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono, Selasa, 10 Maret 2020.
Ia mengungkapkan, okupansi atau keterisian kamar hotel pada saat ini berkisar 20 sampai 40 persen, padahal sebelum ada pengumuman resmi pemerintah tentang suspect covid 19 di Indonesia, okupansi di Yogya masih mencapai 45 sampai 65 persen. Karena itu, pelaku pariwisata di Yogya bersama dengan pemerintah setempat bersama agar bagaimana iklim pariwisata DIY bisa terus terjaga baik.
Dedy Pranowo Eryono, yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY) itu mengatakan, jika beberapa travel agen atau instansi meminta surat resmi dari Pemda DIY jika Yogya aman dan siap dikunjungi wisatawan, utamanya wisatawan nusantara. Apalagi, keberadaan wisnus ini memiliki potensi sangat besar, yang diharapkan menjadi pondasi ekonomi pariwisata Yogya ke depannya.
Hal sama disampaikan Hotel Manager Kalya Hotel Yogyakarta Elok Yuniar yang mengatakan, semakin bertambahnya terduga atau suspect coronavirus membuat beberapa kegiatan atau even perjalanan ditunda terlebih dahulu. Apalagi, adanya himbauan pemerintah tentang mengurangi kerumuman, yang membuat kegiatan dan perjalanan di tunda, sehingga berimbas pada usaha perhotelan di Yogyakarta. (*)