Siarpedia.com, Yogyakarta – Internet atau interconnected network menjadi kebutuhan yang tidak dapat dielakkan lagi dalam kehidupan pada saat ini karena memungkinkan penyediaan layanan informasi yang juga saling terkait. Teknologi world wide web atau www, surat elektronik, dan telepon internet adalah contohnya. Internet memungkinkan terjadinya komunikasi jarak jauh melalui pesan instan, forum internet, bahkan jejaring sosial.
“Adanya internet di Indonesia tidak lepas dari adanya broadband network atau jaringan pita lebar,” ungkap Prof Dr Heru Kuswanto MSi dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Fisika Zat Padat pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sabtu, 7 Maret 2020. Heru Kuswanto dikukuhkan menjadi Guru Besar ke 152 UNY.
Membawakan pidato berjudul ‘Rekayasa Struktur Fiber Optik untuk Mendukung Palapa Ring’, Heru Kuswanto mengatakan, Pemerintah Republik Indonesia telah mencanangkan pembangunan jaringan pita lebar sejak tahun 2014 yang dinamakan dengan Palapa Ring atau disebut juga sebagai ‘tol langit’. Palapa Ring diharapkan dapat mewujudkan kesetaraan akses internet pita lebar bagi masyarakat kota dan pedesaan.
“Palapa Ring ini diadakan khusus, salah satunya untuk menyediakan internet di daerah terpencil. Palapa Ring terdiri dari 3 paket, yakni Ring Barat, Ring Tengah dan Ring Timur. Palapa Ring menjangkau 34 Propinsi, 440 Kota/Kabupaten, dengan total panjang kabel laut 35.280 km dan kabel darat sepanjang 21.807 km. Keterbatasan utama yang sudah menjadi hal umum dalam sistem telekomunikasi ini adalah spektrum dan bandwidth,” paparnya.
Karena itu, ia mengatakan jika fiber optik menjadi solusi atas dua keterbatasan tersebut. Fiber optik memiliki keunggulan dibandingkan dengan kabel tembaga koaksial standar. Menurutnya, lebih banyak bandwidth pada fiber optik berarti lebih banyak data yang dapat dibawa dengan keajegan yang lebih besar dibandingkan pada kawat tembaga. “Tembaga memiliki kerugian yang sangat tinggi pada frekuensi tinggi” kata Heru Kuswanto. (*)