Siarpedia.com, Bantul – Perkembangan harga secara umum pada berbagai komoditas di DIY pada Februari 2020 menunjukan tren kenaikan. Berdasarkan data pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, jika Kota Yogyakarta mengalami inflasi 0, 40 persen atau terjadi kenaikan indek harga konsumen (IHK) dari 104,63 pada Januari 2020 menjadi 105,33 persen di Februari 2020.
Kepala BPS DIY Dr Heru Margono MSc menyatakan, produk atau komoditas di Kota Yogyakarta yang memiliki andil terbesar dalam mendorong inflasi adalah bawang putih dengan kenaikan sejumlah 42,22 persen. Sedangkan laju inflasi secara nasional pada Februari 2020 sejumlah 0,28 persen. Dari 9 kota yang didata, tercatat 73 kota mengalami inflasi dan 17 lainnya deflasi.
“Tingkat inflasi pada tahun kalender Februari 2020 terhadap Desember 2019 sebesar 0,67 persen dan tingkat inflasi dari tahun ke tahun atau year of year (yoy) pada Februari 2020 terhadap Februari 2019 adalah 3,08 persen,” ungkapnya, Selasa, 3 Maret 2020. Menurutnya, kenaikan inflasi tersebut disebabkan naiknya IHK kelompok makanan, minuman dan tembakau sejumlah 1,92 persen, pakaian dan alas kaki sejumlah 0,28 persen.
Sedangkan, perlengkapan dan peralatan serta pemeliharaan rutin rumah tangga menyumbangkan inflasi sejumlah 0,21 persen. Kemudian bidang informasi, komunikasi dan jasa keuangan menyumbangkan 0,03 persen. Kelompok rerkreasi, olahraga dan budaya 0,27 persen, pendidikan 0,06 persen, penyedia makanan dan minuman atau restoran 0,14 persen, perawatan pribadi dan jasa lainnnya naik 0,34 persen.
Untuk kelompok kesehatan mengalami deflasi 0,05 persen, transportasi 0,72 persen. Sedangkan kelompok yang relatif stabil ada pada perumahan, air, gas, bahan bakar dan listrik. Komoditas yang mengalami kenaikan harga, serta memberikan andil besar inflasi pada Februari 2020 adalah bawang putih naik 42,22 persen, sehingga memberikan andil inflasi 0,15 persen, cabai merah naik 32,85 persen dengan andil 0,09 persen, beras naik 1,40 persen dengan andil 0,04 persen. (*)