Siarpedia.com, Bantul – Penguatan pendidikan karakter sangatlah penting. Tanggungjwab ini bukan saja harus dibebankan kepada guru saja, namun menjadi tanggungjawab bersama, meski guru Bimbingan Konseling (BK) lebih berperan besar. Apalagi, seiring kemajuan teknologi dan pesatnya informasi masuk dalam semua lini kehidupan, termasuk pelajar, yang berimbas pada kemudahaan akses, serta bisa saja terpapar hal negatif.
“Fenomena degenerasi karakter yang terjadi akhir-akhir ini, terlebih tidak jarang melibatkan pelajar ini sudah mengkhawatirkan. Sebagai contoh aksi klitih yang mewarnai surat kabar akhir-akhir ini, tak segan pelaku melukai korbannya dengan senjata tajam,” kata Dosen Fakultas Keguruan Ilmu pendidikan (FKIP) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) Nuryadi SPd MPd sebagaimana disampaikan Kepala Humas UMBY Widarto MM, Jumat, 28 Februari 2020.
Bersama Dosen BK FKIP UMBY Luky Kurniawan SPd MPd, Nuryadi menyampaikan hal tersebut dalam Forum Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) se DIY. Acara ini diselenggarakan di MAN I Bantul dengan melibatkan guru sejumlah 50-an guru BK se DIY. Even ini menjadi sarana silaturahmi, sekaligus bertukar wawasan maupun pengalaman sesama guru BK.
Menyoroti lebih lanjut mengenai sosok ideal guru BK, Luky Kurniawan menjelaskan bahwa sosok guru BK ideal yang dibutuhkan saat ini yaitu memiliki kemauan belajar seumur hidup, kreatif, inovatif, kemampuan penggunaan teknologi, reflektif, kolaboratif, student-centered, dan kemampuan menerapkan pendekatan dan perlakukan yang sesuai dengan karakteristik unik peserta didik mutlak diperlukan.
Menurutnya, kemauan guru untuk belajar seumur hidup (life-long learner) akan berdampak pada pada kemauan guru untuk keluar dari zonanya untuk memahami kehidupan peserta didik generasi Z yang relatif berbeda. karakteristik generasi Z yang cepat belajar, melek teknologi, dan toleran terhadap perbedaan kultur jika diarahkan dengan baik akan membantu pencapaian tujuan pendidikan yang dicita-citakan dan menyongsong generasi emas 2045. (*)