Pembukaan Book Camp UMY
Pembukaan Book Camp UMY ditandai pukul gong.

Siarpedia.com, Yogyakarta – Sebagai lembaga pendidikan tinggi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dituntut bisa mengembangkan dirinya menjadi lebih baik, dengan terus mendorong civitas akademika, khususnya dosen untuk berkarya nyata. Bukan hanya melalui artikel yang dipublikasi dalam jurnal nasional maupun internasional, dan juga penerbitan buku, seperti monograf, buku ajar, dan buku referensi.

 

“Maka dari itu, UMY memberikan fasilitas berupa sosialisasi publikasi ilmiah dengan mengadakan Book Camp untuk para dosen ini,” kata Wakil Rektor I Bidang Akademik UMY Dr Ir Sukamta MT IPM saat memberi kata pengantar membuka Book Camp UMY di Yogyakarta, Rabu, 26 Februari 2020. Acara ini diadakan oleh Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UMY.

 

Sukamta menegaskan, pimpinan universitas ingin terus mendorong para dosen untuk berkarya. Karena UMY memang sangat berkomitmen kepada dosen yang berprestasi dan mau menuangkan karyanya dalam bentuk tulisan. “Kami memberikan fasilitas kepada mereka yang mau menerbitkan monograf dengan pandanaan Rp 10 juta, buku ajar Rp 15 juta, dan buku referensi Rp 30 juta, dengan mekanisme diatur oleh LP3M,” katanya.

 

Namun demikian, Sukamta juga menginggatkan jika ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan oleh dosen ketika berkarya melalui tulisan, sehingga hasilnya maksimal. Minimum cetak untuk buku referensi adalah 50 eksemplar, buku ajar 50 sampai 75 eksemplar, dan monograf 25 sampai 50 buku. Untuk dosen UMY minimal halamannya untuk buku monograf, buku ajar, buku referensi 100 halaman.

 

Sedangkan  Kasubdit Fasilitas Publikasi Ilmiah Kemenristekdikti Dr Hanif Arif ST MAP membeberkan kriteria buku yang baik itu harus ditulis oleh penulis kompeten di bidangnya. Adanya penerbit yang jelas bisa dari badan ilmiah, organisasi atau perguruan. Penyuntingan substansi oleh pakar, penyutingan bahasa dan ilustrasi, memiliki International Standard Book Number (ISBN), serta tebalnya lebih dari 40 halaman merujuk format dari UNESCO.  (*)

 

Tinggalkan Balasan