KABAR duka dan keprihatinan yang mendalam datang dari lereng Gunung Merapi, Jumat, 21 Februari 2020, sore. Tragedi hanyutnya 257 siswa SMPN 1 Turi Sleman di Sungai Sempor, serta menewaskan sejumlah siswa mengundang perhatian publik, termasuk Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Bupati Sleman Sri Purnomo pun terjun langsung ke lokasi untuk ikut memantau kondisi di lapangan. Warganet di media sosial, terutama Twitter juga rame membincangkan musibah itu .
Berdasarkan informasi yang kumpulkan Basarnas DIY, dilaporkan 257 siswa yang merupakan siswa kelas 7 dan 8 mengikuti kegiatan Pramuka Susur Sungai Sempor. Tiba-tiba arus sungai menderas karena banjir yang mengakibatkan sebagian peserta hanyut. Sementara hasil assessment PMI Kabupaten Sleman menyebutkan 127 siswa kelas 8 yang mengikuti acara tersebut dan dari 129 siswa kelas 7 yang menjadi peserta mengalami musibah.
Data terakhir tersebut tercatat hingga Jumat, 21 Februari 2020, pukul 19.00 WIB, beberapa jam setelah peristiwa itu terjadi. Polda DIY pun mengerahkan Tim SAR dari Sabhara Polda DIY, SAR Kepolisian Air dan Udara serta personel polsek. Sejauh ini data sementara ada 4 orang siswa yang ditemukan tewas yakni SA kelas 8, A kelas 7, NA kelas 8 dan L. Sementara satu orang belum diketahui identitasnya.
Insiden ratusan siswa terseret arus sungai di Turi Sleman DIY bermula dari kegiatan susur sungai ratusan siswa terkait ekstrakulikuler Pramuka. Sebelumnya, sudah ada peringatan perkiraan hujan deras turun di sekitar daerah itu. Sebenarnya pada pukul 13.15 WIB, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY telah mengeluarkan peringatan dini cuaca yang berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, termasuk di wilayah Turi.
Data prakiraan cuaca pukul 15.00 WIB pun menyebut potensi hujan intensitas sedang-lebat disertai kilat/petir dan angin kencang pukul 15.30 WIB. Sekitar pukul 13.00 – 18.45 WIB turun hujan, sungai-sungai di lereng Merapi pun meluap. Di saat sama, siswa SMP N 1 Turi masih beraktivitas di sungai. Sekitar pukul 15.30 WIB, insiden di sungai pun terjadi. Musibah bisa datang di mana dan kapan saja, mitigasi dan kewaspadaan dini tidak bisa diabaikan. (*)