Siarpedia.com, Bantul – Program Studi (Prodi) Peternakan Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) mengembangkan teknologi inseminasi buatan pada ungags, khususnya ayam petelur dan ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB). Tujuan utamanya untuk memproduksi telur konsumsi dan DOC ayam kampung super hasil silangan ayam petelur dengan ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB).
Dosen Peternakan UMBY Ajat Sudrajat SPt MPt mengatakan, industri peternakan unggas merupakan salah satu penyumbang protein hewani asal ternak terbesar di Indonesia. Produk olahan serta turunannya juga sangat di gemari oleh masyarakat mulai dari anak-anak sampai dengan orang dewasa. Produk peternakan unggas meliputi daging, telur dan produk olahan, serta produk hasil sampingannya adalah pupuk kandang, tepung bulu ayam dan tepung tulang.
“Untuk mendapatkan hasil optimal tentu harus ada bibit unggul, serta bisa tahan terhadap penyakit dan mampu beradaptasi dengan baik. Dukungan ketersediaan pakan dari segi kualitas dan jumlah pakan yang cukup. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan bibit yang baik yaitu dengan cara penggunaan bioteknologi reproduksi,” ungkapnya sebagaimana disampaikan Kepala Humas UMBY Widarto MM, Kamis, 20 Februari 2020.
Dijelaskan, reproduksi mempunyai peranan penting bagi usaha peternakan. Bioteknologi reproduksi ternak merupakan suatu penerapan teknologi dibidang reproduksi ternak yang bertujuan untuk meningkatkan mutu genetik ternak. Bioteknologi reproduksi yang sering diterapkan di Indonesia adalah inseminasi buatan dan transfer embrio, adapun fertilisasi invitro dan kriopreservasi masih jarang diaplikasikan di peternakan rakyat.
Dikatakan, tujuan pengembangan dan penerapan teknologi ini juga melatih mahasiswa, sekaligus memperkenalkan pada masyarakat tentang pentingnya teknologi reproduksi pada ternak. Selain produk baru yang dihasilkan, dengan penerapan teknologi ini bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat yang tertarik untuk bekerja di peternakan ungags. Apalagi, SDM yang mempunyai keahlian dibidang inseminasi buatan pada ternak unggas masih belum banyak,. (*)